Sistem Pengapian Konvensional: Cara Kerja dan Komponennya
26 April 2024
Admin
Bagikan
Namun, secara umum, kini ada empat jenis sistem untuk pengapian yang dipakai pada kendaraan mobil. Sistem tersebut yakni pengapian konvensional, pengapian CDI, pengapian DLI, dan pengapian transistor.
Kini, mari membahas lebih lanjut tentang sistem konvensional. Ini adalah sistem yang memanfaatkan rangkaian mekatronika yang dirancang secara sederhana.
Sesuai dengan penjelasan yang sempat disinggung sebelumnya, sistem ini memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan percikan api dari komponen busi. Percikan api ini dapat dibuat dengan memanfaatkan interval tertentu.
Terdapat dua fungsi penting dari adanya sistem pengapian konvensional. Pertama, supaya bisa membuat loncatan dari bunga api untuk kondisi dan waktu yang tepat. Dengan begitu, maka pembakaran pun akan tercipta di antara bahan bakar bensin dan udara.
Kedua, sistem ini juga memiliki fungsi untuk membuat tegangan listrik yang tinggi. Inilah hal penting untuk bisa menciptakan loncatan dari bunga api.
Macam-macam Komponen pada Sistem Pengapian Konvensional
Setiap jenis pengapian didukung dengan berbagai komponen supaya sistemnya bisa berjalan dengan baik. Untuk mendukung berjalannya pengapian secara konvensional pun sama, akan didukung oleh berbagai komponen.
Baca Juga : Alasan Kenapa Sebaiknya Jangan 'Ngirit' Oli Mesin
Di bawah ini adalah macam-macam komponen yang terdapat dalam sistem untuk pengapian konvensional, mari simak setiap penjelasannya!
-
Baterai
Pertama, tentu saja ada komponen yang sangat penting untuk kendaraan Anda. Mirip dengan fungsi baterai pada umumnya di berbagai mesin, baterai ini mempunyai peran untuk memberikan arus listrik yang dibutuhkan untuk proses pengapian.
Arus listrik yang umumnya dihasilkan yakni sekitar 12 volt. Selain untuk keperluan pengapian, baterai di sini juga memainkan peran penting untuk berbagai sistem kelistrikan lainnya pada kendaraan.
Misalnya, ketika Anda perlu menyalakan klakson atau lampu. Anda juga mungkin lebih mengenal komponen baterai ini dengan sebutan aki.
-
Ignition Coil
Jika tadi bicara tentang baterai yang menghasilkan arus listrik sekitar 12 volt. Maka, kali ini akan dibahas tentang komponen yang tugasnya yakni menaikkan daya listrik tersebut, yakni ignition coil.
Dengan adanya komponen ini, maka daya listrik dapat dinaikkan hingga 10 kV, atau bahkan bisa lebih tinggi lagi. Hal ini menjadi penting, karena untuk menghasilkan percikan api, maka dibutuhkan tegangan listrik dalam jumlah yang besar.
-
Distributor