Penyebab Sepeda Motor Turun Mesin
19 November 2023
Admin
Bagikan
Jadi, lakukan ganti oli tepat waktu ketika motor sudah mencapai 4.000 km, atau empat bulan sekali. Namun, sesuaikan juga dengan intensitas pemakaian motor. Bila Anda berkendara di kondisi macet dan cuaca panas, sebaiknya ganti oli setiap dua bulan sekali atau ketika mencapai 2.500 km.
-
Jarang Servis Rutin Motor
Tidak hanya oli yang perlu diganti tepat waktu, Anda pun perlu servis motor keseluruhan secara rutin. Bila jaran servis, risikonya adalah turun mesin. Adapun langkah-langkah servis bagi Anda yang melakukannya di bengkel resmi harus diperhatikan.
Contohnya, untuk motor matik harus mengganti oli serta membersihkan filter udara setiap 2.000 hingga 3.0000 km, atau setiap 3 bulan. Lalu, bila Anda telah tiga kali melakukan ganti oli, lakukan penggantian oli gardan.
Ketika memasuki satu tahun, atau 12.000 km, seluruh komponen motor Anda akan dicek. Seperti ruang bakar, pengereman, injektor, hingga kelistrikan.
Tahap tersebut akan memberitahu Anda jika memang terdapat masalah pada mesin. Jadi, bagi yang jarang servis maka hasil pengecekan pun cenderung bermasalah.
-
Suka Menerobos Banjir
Baca Juga : Kampas Ganda Mobil: Peran Vital dalam Pengereman
Penyebab turun mesin motor berikutnya adalah kebiasaan menerobos banjir, yang mana membuat air berisiko masuk ke mesin lalu tercampur dengan pelumas.
Walaupun dampaknya tidak langsung terlihat, namun lambat laun Anda akan mendapati mesin berkarat dan baret.
Bila sudah berkarat, motor akan mengalami mati mendadak ketika Anda berkendara di tengah perjalanan. Masalah tersebut hanya dapat teratasi dengan metode turun mesin.
Itulah mengapa, sebaiknya hindari menerobos banjir terlalu sering kecuali tidak ada alternatif jalan memutar lagi. Bila masih bisa putar balik dan melewati jalan alternatif, lakukan saja daripada di kemudian hari Anda harus menanggung biaya yang jumlahnya tidak kecil.
-
Tidak Rajin Mengganti Air Radiator