Jarang Spooring dan Balancing Roda? Ini Risikonya
04 Agustus 2025
Admin

Bagikan
Jika proses balancing roda tidak dilakukan dengan baik, Anda mungkin akan merasakan getaran yang tidak nyaman di setir atau kendaraan saat berkendara. Khususnya jika Anda mengemudi dalam kecepatan 60km/jam ke atas.
Getaran ini bisa terjadi ketika roda tidak seimbang, yang mengarah pada keausan lebih cepat pada komponen kendaraan lainnya, seperti sistem kemudi dan suspensi.
Nah, getaran yang terus-menerus dapat mengganggu kenyamanan berkendara dan membuat pengemudi merasa cemas atau tidak nyaman, terutama saat berkendara dalam jarak jauh.
4. Boros Konsumsi Bahan Bakar
Ketidakseimbangan roda dan sudut yang tidak tepat menimbulkan hambatan tambahan pada laju mobil. Mesin harus bekerja lebih keras untuk menjaga laju kendaraan. Sehingga konsumsi bahan bakar meningkat secara signifikan.
5. Pengendalian Sulit dan Handling Buruk
Mobil yang roda-rodanya tidak selaras cenderung “menarik” ke satu sisi, sehingga sulit dikendalikan. Handling menjadi tidak responsif, setir terasa berat atau membalik sendiri, bahkan mobil terasa oleng saat menikung.
6. Kerusakan pada Sistem Suspensi dan Komponen Kaki-Kaki
Kaki-kaki mobil seperti suspensi, bearing, tie rod, dan ball joint akan menerima beban kerja ekstra ketika roda tidak seimbang atau sudutnya tidak sejajar.
Baca Juga : Tips Menyingkirkan Jamur dari Kaca Mobil
Hal ini mempercepat keausan dan memperpendek usia pakai komponen tersebut. Ujung-ujungnya biaya perbaikan jadi membengkak.
7. Penurunan Kinerja Kendaraan Secara Keseluruhan
Secara keseluruhan, baik spooring maupun balancing berfungsi untuk memastikan kendaraan Anda berfungsi dengan baik.
Ketika kedua proses ini diabaikan, kinerja kendaraan akan menurun, yang dapat mempengaruhi aspek lain, seperti kemampuan manuver, pengereman, dan kenyamanan berkendara.
8. Risiko Kecelakaan Lebih Tinggi
Efek paling berbahaya dari jarang spooring balancing adalah meningkatnya risiko kecelakaan.
Mobil bisa tidak terkendali dalam situasi darurat, cengkeraman ban terhadap jalan menurun, dan pengereman bisa tidak optimal. Terutama di jalan basah, licin, atau saat manuver mendadak.