Baru Belajar? Ini Tindakan Pertama Mengobati Luka Jatuh dari Motor
16 Januari 2025
Admin
Bagikan
Selain itu, bersihkan juga sekitar kulit yang terluka dengan sabun, tapi usahakan jangan sampai terkena pada bagian yang luka. Lakukan secara perlahan karena proses pembersihan ini mungkin akan terasa sangat menyakitkan.
Namun apabila tidak tahan dengan rasa sakitnya, Anda bisa membersihkan luka tersebut menggunakan kain bersih atau kasa steril yang dicelupkan ke cairan NaCl (larutan garam) atau dengan air hangat.
Oleskan kain atau kasa tersebut pada luka secara perlahan. Ingat, hindari menggosok terlalu kuat atau melakukan gerakan yang kasar agar luka tidak semakin parah.
4. Oleskan Krim atau Salep
Setelah itu, oleskan luka jatuh dari motor dengan petroleum jelly, krim, atau salep antibiotik, terutama luka pada bagian lutut. Tujuannya adalah untuk menjaga luka tetap dalam kondisi lembab sekaligus mencegah munculnya jaringan parut.
Pasalnya, luka di bagian ini kerap terbuka dan rentan sekali terhadap infeksi. Meskipun demikian, tetap berhati-hati karena ada bahan tertentu yang justru akan menyebabkan ruam ringan atau iritasi kulit.
Jadi, selain dilakukan secara perlahan, hindari mengoleskan terlalu banyak petroleum jelly, krim, atau salep antibiotik pada bagian yang luka.
5. Tutup Luka
Baca Juga : Pengertian dan Fungsi Stabilizer Stang Motor
Luka yang terbuka sangat rawan terkena bakteri dan kuman. Untuk itu, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah menutup luka akibat jatuh dari motor dengan menggunakan perban atau kasa steril.
Dengan cara ini akan membuat luka tetap terjaga kebersihannya, mencegah masuknya kuman atau bakteri ke dalam luka, sekaligus membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
Namun jika luka jatuh dari motor hanya berupa goresan kecil, bisa dibiarkan terbuka tanpa perlu menutupnya dengan perban atau kasa.
Bila memang tidak terlalu parah, maka Anda bisa langsung melanjutkan perjalanan setelah luka tersebut diolesi krim atau salep antibiotik.
6. Ganti Perban
Luka yang telah ditutup dengan perban harus diganti secara rutin setidaknya satu hingga dua kali sehari. Selain itu, lakukan penggantian setiap kali perban atau kain kasa basah dan kotor baik karena air ataupun cairan tubuh, misalnya nanah.
Apabila saat perban akan dilepas tapi seperti lengket dengan kulit atau Anda merasa sakit saat akan dilepas, sebaiknya basahi perban tersebut terlebih dahulu dengan air biasa, bisa juga dengan menggunakan larutan garam.