Catalytic Converter Mobil: Pengertian dan Fungsinya
24 Agustus 2021
Admin
Bagikan
Katalisator sendiri akan bekerja dengan maksimal apabila terdapat suhu di atas 400 derajat Celcius. Ketika mesin masih dingin atau suhunya masih di bawah 400 derajat Celcius, maka katasliator tidak akan bekerja maksimal.
Tiga Jenis Sistem Catalytic Converter Mobil
Sistem yang berfungsi besar dalam menyaring polutan ini juga terdiri dari tiga jenis yang berbeda. Masing-masing jenis dan penjelasannya adalah sebagai berikut.
- Oxidation Catalyst
Pada tipe yang pertama ini atau disebut juga dengan CCO. Di mana bekerja dengan mereaksikan Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) dengan oksigen. Hasilnya adalah gas buang berupa CO2 dan H20 yang tidak memiliki potensi polusi besar.
Oksidasi akan terjadi dengan efisien ketika terdapat kelebihan oksigen pada bagian exhaust manifold. Harus selalu ada udara murni yang masuk ke converter. Hanya saja tipe ini tidak mengurangi Nitrogen Oksida (NOx) dalam kapasitas besar.
- Three Way Catalyst
Baca Juga : Penyebab Umum dan Solusi untuk Kerusakan di Bagasi Mobil
Tipe yang kedua adalah yang paling ideal karena semua polutan dari CO, HC dan juga NOx dapat diubah menjadi zat non polusi. Hanya saja supaya alat ini bisa bekerja dengan maksimal, harus ada syarat yang perlu dipenuhi.
Syaratnya adalah udara serta bensin harus memiliki nilai yang sedekat mungkin. Apabila berhasil, maka akan membuat purification rate yang cukup tinggi.
- Three Way Catalyst dan Oxidation Catalyst
Tipe catalytic converter yang ketiga ini adalah kombinasi dari sistem pertama dan kedua. Sistem ini mampu menghasilkan lebih banyak polusi udara karena mengandalkan sistem emission control dan sistem oxidation catalyst.
Gejala Kerusakan pada Catalytic Converter Mobil
Demi mengurangi polusi, komponen catalytic ini harus dijaga performanya. Mulailah dengan menggunakan jenis bahan bakar oktan tinggi. Biasanya adalah di atas 90 sehingga kandungan timah juga semakin sedikit.