Cara Kerja & Jenis Sistem Pendingin Sepeda Motor
28 November 2021
Admin
Bagikan
Cara kerjanya adalah ketika motor berjalan, udara akan melewati celah dari setiap sirip mesin. Dari sinilah panas yang mengalir di silinder mesin beralih ke dinding silinder dalam dan luar baru keluar ke udara.
Keberhasilan sistem udara alami ini tergantung dengan jenis material pada silinder. Biasanya alumunium yang daya hantarnya baik lebih sering digunakan sebagai kepala silinder.
Mendukung pendinginan lebih baik, maka sirip-sirip pendingin ini memiliki konstruksi dengan jarak 8 hingga 15 mm dan panjangnya 50 hingga 80 mm menyesuaikan ukuran mesin.
Kelebihan dari sistem pendingin udara alami ini adalah bagus saat cuaca dingin maupun panas. Kekurangannya adalah motor cepat panas ketika kondisi jalan macet karena tidak ada udara yang mengalir.
2. Sistem Pendingin dengan Udara Kipas
Berbeda dengan pendingin mesin motor udara alami yang tidak bekerja saat macet, pendingin kipas justru bekerja lebih baik. Alasannya karena komponen pendinginnya mengandalkan kipas yang tetap berputar meskipun jalanan macet.
Kipas akan menciptakan aliran udara dari luar ke dalam mesin dan proses pendinginan pun akan bekerja. Pemasangan kipas berada pada poros engkol mesin dan letaknya pada di bawah jok, tertutup dengan cover.
Baca Juga : Alasan Suzuki Burgman Street 125EX Cocok untuk Digunakan Touring
Hasilnya adalah pendinginan lebih efektif karena udara bertekanan akan dialirkan ke arah silinder serta kepala silinder. Sistem ini sekarang banyak digunakan pada jenis motor matic.
3. Sistem Pendingin dengan Air
Sistem pendingin sepeda motor yang selanjutnya adalah memanfaatkan air dan lebih sering digunakan pada motor berkapasitas 150 cc ke atas. Alasannya proses pendinginan yang akurat serta cepat, mengingat motor lebih mudah panas.
Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan sistem pendingin pada mobil, bedanya tidak ada cooling fan pada motor. Letak radiatornya mudah terkena angin sehingga tidak dibutuhkan cooling fan.
Proses pendinginan dimulai ketika water coolant berjalan masuk ke arah ruang mesin. Cairan tersebut akan bekerja menyerap panas di area mesin dan thermostat akan terbuka.
Selanjutnya, cairan masuk ke radiator dan saluran di ruang mesin digantikan dengan water coolant yang baru.