Cara Kerja Baling-baling Kapal Laut dan Jenisnya
27 Februari 2021
Admin
Bagikan
Jenis selanjutnya adalah Adjustable Bolted Propeller yang akrab disebut ABP. Jenis propeller seperti ini bisa dikatakan sebagai inovasi perkembangan dari jenis FPP karena bentuknya hampir sama.
Perbedaan ABP dan FPP terletak pada karakternya yang bisa dibongkar pasang dengan sambungan baut.
Bentuk ABP yang sedemikian rupa bisa menguntungkan Anda dalam menyesuaikan propeller dengan kebutuhan kapal karena propeller bisa dikencangkan atau direnggangkan.
Akan tetapi, karena desain propeller dan poros yang terpisah, maka diperlukan waktu cukup panjang dalam pembuatannya.
- Azimuth Thrusters
Selanjutnya, ada propeller dengan jenis Azimuth Thrusters. Jenis propeller dengan tipe ini juga baik untuk memudahkan kapal mundur ke belakang. Keuntungan dari propeller jenis ini adalah, mesinnya beroperasi dari atas sehingga tempat yang digunakan untuk memasang propellernya lebih sedikit.
Baca Juga : Kenali Lebih Dekat Mesin Tempel Dari Suzuki
Biasanya, mesin penggerak untuk propeller jenis ini adalah mesin dengan bahan bakar listrik atau diesel. Karena bentuknya yang berbeda dari propeller pada umumnya, jenis ini juga kerap disebut propeller vertikal. Secara fungsi, propeller ini lebih baik, tapi desainnya lebih rumit sehingga harganya juga tinggi.
Kualitas propeller ini tidak usah diragukan lagi meski harganya lumayan terasa di kantong. Fungsi umumnya sebagai penarik dan propellernya bisa diletakkan di depan poros mesin.
- Electrical Poods
Jenis propeller yang terakhir adalah tipe Electrical Poods atau jenis propeller yang memanfaatkan mesin listrik dengan daya antara 5 hingga 25 watt. Jenis propeller ini bisa menggantikan jenis propeller dengan poros dan kemudi jadul.
Propeller jenis ini menggunakan teknologi Pod yang membuatnya mampu bergerak optimal dalam aliran air. Bentuk Pod yang digunakan dalam propeller jenis ini dikembangkan dari mesin propeller vertikal kemudian dipasangkan di luar body kapal.