Beli Mobil Bekas Banjir vs Bekas Tabrakan: Mana yang Lebih Berisiko?
24 Juli 2025
Admin

Bagikan
Lantas, mana yang lebih berisiko di antara keduanya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Perbedaan Mobil Bekas Banjir vs Bekas Tabrakan
Secara umum, mobil second atau bekas sudah pasti memiliki kekurangan dan risiko kerusakan jika dibandingkan dengan mobil baru. Oleh sebab itulah, saat memutuskan membeli mobil second, ada lebih banyak hal yang perlu Anda cek dan pertimbangkan.
Mobil second bekas banjir dan bekas tabrakan juga sama-sama memiliki kekurangan dan risiko. Mobil second bekas banjir umumnya mengalami kerusakan pada mesin atau sistem elektrikal akibat banyak komponen mobil yang terendam air.
Sedangkan mobil bekas tabrakan umumnya mengalami kerusakan pada bagian eksterior. Benturan akibat tabrakan bisa menyebabkan banyak kerusakan pada bagian bodi mobil sehingga lebih mudah terlihat.
Meski begitu, mobil second bekas banjir sebenarnya memiliki potensi masalah lebih besar karena umumnya kerusakan akibat banjir tersembunyi sehingga sulit dideteksi. Selain itu, potensi kerusakan pada bagian mesin dan kelistrikan juga lebih besar.
Untuk memilih antara mobil second bekas banjir atau tabrakan, Anda perlu melakukan pemeriksaan mendalam terkait kondisi mesin, kelistrikan, biaya perbaikan hingga risiko kerusakan di masa depan.
Risiko Membeli Mobil Bekas Banjir
Baca Juga : Body Roll: Pengertian dan Penyebab Mobil Mengalaminya
Sebelum memutuskan membeli mobil second bekas banjir, ketahui dulu beberapa potensi risikonya seperti di bawah ini:
1. Kerusakan pada Mesin
Dampak paling buruk dari air banjir adalah menyebabkan kerusakan pada mesin kendaraan. Air yang masuk ke dalam ruang mesin bisa menyebabkan kerusakan pada komponen penting, seperti transmisi dan sistem pembakaran.
Mesin yang mengalami water hammer dapat berdampak pada penurunan fungsi sehingga membutuhkan perbaikan besar untuk membuatnya normal kembali.
2. Kerusakan pada Sistem Kelistrikan
Air banjir juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan hingga berpotensi korsleting. Komponen sistem kelistrikan seperti Engine Control Unit (ECU) dan kabel kelistrikan rentan rusak jika terkena air.
Kerusakan pada sistem kelistrikan bisa berdampak pada banyak komponen kendaraan seperti AC, lampu, hingga dan perangkat elektronik lainnya. Untuk mengatasinya, butuh perbaikan dan penggantian komponen yang membutuhkan biaya mahal.
3. Korosi di Bagian Bawah Mobil
Risiko membeli mobil bekas banjir yang selanjutnya adalah mengakibatkan korosi khususnya di bagian bawah mobil. Air banjir umumnya mengandung tinggi garam dan asam yang dapat mempercepat proses korosi pada logam.