Awas, Ini Gejala Sensor ECT Rusak & Cara Mencegahnya
23 Januari 2022
Admin
Bagikan
Sebagai alat pengukur suhu pada cairan pendingin mesin, alat ini biasanya dipasang atau diletakkan pada saluran air pendinginan mesin.
Dengan demikian, alat ini akan membaca setiap perubahan suhu yang terjadi pada cairan pendingin mesin kendaraan.
Hasil dari proses tersebut bisa Anda ketahui dari tanda atau sinyal yang ada di lampu indikator di speedometer. Sinyal ini akan menyala apabila suhu air pendingin sudah melebihi dari batas suhu normal.
Sinyal adanya perubahan suhu pada cairan pendingin tersebut akan digunakan untuk menghidupkan kipas radiator pada saat mesin dalam keadaan panas. Kipas radiator tersebut memiliki peran untuk menjaga agar suhu pada mesin tetap stabil dan tidak melebihi batas normal.
Cara Kerja Sensor ECT
Sebagai alat pengukur perubahan suhu pada cairan pendingin mesin, alat ini memiliki cara kerja yang cukup sederhana.
Cara kerja alat ini menggunakan prinsip termistor, dimana nilai hambatan atau resistensi akan berubah sesuai dengan perubahan suhu atau temperatur pada mesin.
Baca Juga : Penyebab As Roda Mobil Patah
Pada saat terjadi perubahan suhu, maka temperatur akan bersinggungan dengan salah satu bagian resistor. Singgungan ini akan mengakibatkan adanya perubahan resistansi, yang akhirnya akan merubah potensial menjadi data dari sensor.
Data yang diperoleh dari perubahan resistensi ini akan digunakan untuk memberikan informasi serta memberikan perintah kepada indikator untuk menyesuaikan kerja komponen lainnya. Salah satu perintahnya adalah menyalakan kipas radiator.
Cara kerja yang dilakukan oleh alat ini sesuai dengan fungsi ECT sensor itu sendiri, yaitu untuk memberikan sinyal ketika terjadi perubahan suhu pada cairan pendingin mesin.
Proses ini akan berlangsung secara berulang dan terus menerus agar suhu tidak melebihi batas normal.
Gejala Sensor ECT Mengalami Kerusakan
Mengingat begitu pentingnya fungsi dari ECT sensor ini, maka Anda harus menjaga alat ini agar tetap berfungsi dengan baik.