Awas, Ini Gejala Sensor ECT Rusak & Cara Mencegahnya
27 Februari 2025
Admin

Bagikan
Sensor ECT (Engine Coolant Temperature) berfungsi sebagai pengukur suhu cairan pendingin mesin. Komponen ini sangat penting dalam menjaga agar mesin beroperasi pada suhu optimal, yang mempengaruhi efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan.
Kerusakan pada sensor ini dapat mempengaruhi banyak aspek kinerja mesin. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui gejala-gejala sensor yang rusak dan cara pencegahannya, agar kendaraan tetap dalam kondisi terbaik.
Apa Itu Sensor ECT?
Sensor ini adalah perangkat yang mengukur suhu cairan pendingin mesin. Data dari sensor ini dikirimkan ke ECU (Electronic Control Unit) yang kemudian mengatur berbagai sistem kendaraan seperti campuran bahan bakar dan pembakaran, serta pengaturan suhu mesin.
Sensor ini yang rusak dapat menyebabkan mesin bekerja dalam kondisi yang tidak optimal. Akibatnya bisa memunculkan berbagai masalah teknis yang bisa memperburuk kinerja kendaraan.
Gejala Sensor ECT Rusak
Jika sensor ini mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik, beberapa gejala berikut ini mungkin akan muncul:
1. Lampu Check Engine Menyala
Kerusakan pada sensor ini juga dapat menyebabkan lampu check engine menyala di dashboard kendaraan Anda.
Lampu ini menyala sebagai tanda peringatan bahwa ada masalah pada sistem kendaraan, dan bisa jadi terkait dengan sensor ini yang tidak berfungsi dengan baik.
2. Indikator Suhu Mesin Tidak Stabil
Salah satu tanda paling jelas dari kerusakan sensor ini adalah indikator suhu mesin yang tidak stabil atau tidak akurat.
Baca Juga : Solenoid Valve Mobil: Fungsi dan Cara Kerjanya
Anda mungkin akan melihat jarum suhu bergerak secara tiba-tiba atau tetap di posisi yang tidak sesuai dengan suhu mesin yang sebenarnya. Jika ini terjadi, berarti sensor gagal memberikan informasi yang tepat kepada ECU.
3. Kinerja Mesin Menurun
Sensor yang rusak akan menyebabkan ECU kesulitan dalam mengatur campuran bahan bakar yang optimal untuk suhu mesin yang sesungguhnya.
Akibatnya, mesin bisa terasa kurang bertenaga, tersendat-sendat, atau bahkan mati mendadak saat berkendara. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pengaturan pembakaran atau bahan bakar tidak berjalan dengan baik.
4. Overheating pada Mesin
Kerusakan pada sensor ini juga bisa menyebabkan masalah overheating (panas berlebih).
Mesin yang tidak mendapatkan pembacaan suhu yang benar bisa beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dari seharusnya, yang mempengaruhi sistem pendinginan. Jika tidak segera diperbaiki, kondisi ini dapat merusak komponen mesin lainnya.
5. Pemakaian Bahan Bakar yang Tidak Efisien
Ketika sensor ini tidak memberikan pembacaan suhu yang akurat, sistem pengaturan bahan bakar akan mengalami kesalahan dalam mengatur rasio bahan bakar dan udara.
Hal ini sering kali menyebabkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi, bahkan jika kendaraan digunakan dalam kondisi normal. Akibatnya, konsumsi BBM meningkat bahkan di persentase 15-20 persen.
Sinyal suhu palsu menyebabkan ECU mengirim campuran bahan bakar lebih kaya (rich mixture), terutama saat mesin dingin.
6. Kesulitan Menyalakan Mesin
Jika sensor ini tidak memberikan informasi yang akurat, masalah ini bisa memengaruhi waktu pengapian dan campuran bahan bakar.
Hal ini sering menyebabkan kesulitan dalam menyalakan mesin, terutama pada pagi hari atau saat cuaca dingin.
Dampak Kerusakan Sensor ECT
Kerusakan pada sensor ini dapat menimbulkan berbagai masalah, tidak hanya dalam hal kenyamanan berkendara tetapi juga pada komponen kendaraan lainnya. Beberapa dampak dari kerusakan sensor yang perlu Anda waspadai, antara lain:
1. Kerusakan pada Mesin
Mesin yang terus beroperasi pada suhu yang salah dapat menyebabkan keausan dini pada komponen-komponen penting, seperti kepala silinder dan pompa air.
Jika dibiarkan, kerusakan ini bisa semakin parah dan membutuhkan biaya perbaikan yang mahal.
2. Emisi Gas Buang yang Meningkat
Sensor yang rusak dapat menyebabkan campuran bahan bakar menjadi tidak efisien. Akibatnya, emisi gas buang kendaraan akan meningkat, yang tidak hanya buruk bagi lingkungan, tetapi juga dapat menyebabkan kendaraan gagal memenuhi standar emisi.
3. Peningkatan Pengeluaran untuk Perawatan
Jika kerusakan pada sensor ini tidak segera diperbaiki, masalah pada sistem pendinginan atau sistem bahan bakar bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut, yang akhirnya memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi.
Cara Mencegah Kerusakan Sensor ECT
Menghindari kerusakan pada sensor ini sangat penting untuk menjaga performa kendaraan Anda. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kerusakan pada sensor ini:
1. Periksa Sistem Pendinginan secara Rutin
Sistem pendinginan yang bermasalah dapat memperburuk kondisi sensor ini. Pastikan cairan pendingin (coolant) kendaraan selalu berada pada level yang tepat dan tidak tercampur dengan kotoran atau karat.
Ganti coolant setiap 40.000 km. Gunakan coolant hybrid OAT (Organic Acid Technology) yang mengurangi deposit mineral. Jika ada kebocoran pada sistem pendinginan, segera perbaiki agar tidak merusak sensornya.
2. Lakukan Perawatan Mesin Berkala
Perawatan mesin yang rutin dan tepat waktu sangat penting untuk menjaga agar sensor ini tetap berfungsi dengan baik. Cek secara berkala kondisi sensor dan pastikan kabel serta konektornya tidak kendor atau korosi.
3. Pilih Coolant yang Tepat
Penggunaan cairan pendingin yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan sangatlah penting.
Baca Juga : Solenoid Valve Mobil: Fungsi dan Cara Kerjanya
Penggunaan cairan pendingin yang tidak sesuai bisa mempercepat kerusakan pada sensor ini. Pastikan Anda menggunakan coolant yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi yang disarankan.
4. Gantilah Sensor ECT yang Sudah Usang
Sensor ini juga memiliki masa pakai tertentu. Jika Anda sudah menggunakan kendaraan dalam waktu lama, pastikan sensor Anda dalam kondisi baik.
Jika terdapat tanda-tanda kerusakan, segera ganti sensor ini dengan yang baru untuk mencegah masalah lebih lanjut.
5. Periksa Kabel dan Konektor secara Berkala
Kabel dan konektor yang terhubung ke sensor harus dalam kondisi baik. Cek secara berkala apakah ada kabel yang putus atau konektor yang longgar.
Kerusakan pada kabel atau konektor bisa menyebabkan pembacaan suhu yang tidak akurat dan mempengaruhi kinerja mesin.
Sensor ini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga suhu mesin kendaraan agar tetap optimal.
Kerusakan pada sensor ini dapat menimbulkan berbagai masalah pada performa kendaraan, seperti mesin yang tidak stabil, konsumsi bahan bakar yang boros, hingga overheating.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala sensor ECT yang rusak dan melakukan perawatan yang tepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Jika Anda merasa ada masalah dengan sensor kendaraan Anda, segera bawa ke bengkel profesional untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Berikut beberapa rekomendasi bengkel resmi Suzuki terdekat:
- Sejahtera Sumberbaru Trada: suzukidealerkalimalang.id
- Sejahtera Armada Trada: suzukimargondadepok.co.id
- Sumber Baru Aneka Mobil: suzukisbam.co.id
- Duta Cendana Adimandiri: suzukidutacendana.co.id
- Dwiperkasa Mobiltama: suzukidwiperkasa.co.id
- Armada Perkasa Mobilindo: suzukiarmada.co.id
- Handijaya Buana Trada: suzukigunungsahari.co.id
- Sejahtera Buana Trada: suzukitrada.co.id
- Indomobil Multi Trada: indomobilsuzukidealer.co.id
- Sun Motor Jakarta: suzukisunmotor.com
- Citra Asri Buana: suzukidealercab.co.id
- Trimitra Sejahtera Mobilindo: suzukitrimitra.co.id
- Pusaka Motor Utama: suzukipusaka.co.id
- Restu Mahkota Karya: suzukimahkota.co.id
- Armada Banda Jaya: suzukiaceh.co.id
- Arista Sukses Abadi - Medan: suzukiarista.com
- Trans Sumatra Andalan: tsasuzuki.com
- Rodamas Makmur Motor: suzukimobilbatam.co.id
- Arista Sukses Abadi - TP: suzukipinang.com
- Sejahtera Buana Trada - Riau: suzukimobilriau.co.id
- Elang Perkasa Motor: suzukiepmsumbar.co.id
- Jaya Indah Motor: suzukijambi.co.id
- Kangaroo Motor Mandiri: suzukibengkulu.co.id
- Nusa Sarana Citra Bakti: suzukithamrin.co.id
- Jagorawi Motor: suzukijagorawi.co.id
- Persada Lampungraya: suzukilampung.co.id