Ternyata, Ini Fungsi Release Fork dalam Sistem Kopling
18 Juni 2025
Admin

Bagikan
Saat pedal kopling diinjak, Clutch Fork akan mendorong bantalan pembebas agar kopling bisa dilepaskan. Komponen ini penting untuk memastikan perpindahan gigi berlangsung mulus dan mesin tidak mati saat ganti gigi.
Cara Kerja Release Fork
Clutch Fork bekerja dengan dua cara, yaitu mekanik dan hidrolik. Pada cara mekanik, pedal kopling mendorong kabel pembebas yang kemudian menggerakkan Clutch Fork secara langsung, meskipun prosesnya agak lambat.
Sedangkan pada sistem hidrolik, tekanan dari minyak dalam ruang oli yang didorong akan menggerakkan Clutch Fork. Minyak ini juga berfungsi sebagai pelumas agar garpu pembebas bekerja dengan lancar.
Tekanan minyak memastikan gerakannya lebih halus dan responsif dibandingkan sistem mekanik. Dengan cara kerja ini, Clutch Fork dapat mengoperasikan bagian lain dalam sistem kopling untuk memudahkan perpindahan gigi.
Fungsi Release Fork dalam Sistem Kopling
Clutch Fork adalah komponen penting dalam sistem kopling yang menjaga kelancaran perpindahan gigi. Tanpa peran Clutch Fork, proses mengganti gigi akan terasa berat dan tidak optimal.
1. Meneruskan Tekanan
Baca Juga : Alasan Kenapa Sebaiknya Jangan 'Ngirit' Oli Mesin
Clutch Fork bertugas menerima tekanan dari pedal kopling atau sistem hidrolik, lalu meneruskannya ke release bearing. Proses ini adalah langkah awal dalam pengoperasian sistem kopling.
Saat pedal diinjak, energi mekanis tersebut ditransfer secara langsung melalui Clutch Fork. Tanpa komponen ini, tenaga dari pengemudi tidak akan sampai ke bagian dalam sistem kopling.
Artinya, perpindahan gigi bisa gagal atau terasa kasar. Keandalan Clutch Fork dalam meneruskan tekanan ini sangat mempengaruhi kenyamanan berkendara.
Ia bertugas sebagai penghubung antara input pengemudi dan respons kendaraan. Perannya tampak sederhana, namun vital dalam menjembatani kontrol dan kinerja kopling secara keseluruhan.
2. Mengungkit Release Bearing
Clutch Fork bekerja berdasarkan prinsip tuas atau pengungkit, yang memungkinkan pengalihan tekanan secara efisien ke release bearing. Saat pengemudi menekan pedal kopling, komponen ini akan mendorong release bearing bekerja.
Release bearing kemudian menekan pegas diafragma yang ada pada pressure plate. Proses ini membuat komponen dalam sistem kopling bekerja secara sinkron.