Sekring Motor: Fungsi, Jenis, dan Penyebab Sering Putus
26 Juli 2021
Admin
Bagikan
Dengan adanya sekring motor, rangkaian listrik akan terjamin keamanannya ketika terjadi korsleting atau aliran arus listrik berlebih yang disebabkan oleh berbagai faktor. Cara memeriksa sekring apakah masih bagus atau tidak pun sangat mudah.
Pertama, pelajari dulu letak sekring sesuai dengan motornya. Jika sudah ditemukan, lepas sekring dan perhatikan kondisi kawat sekring. Jika hubungan kawat masih bagus, kondisi sekring pun masih bagus. Jika sudah terkoyak, maka bisa dipastikan hubungannya sudah terputus.
Penyebab Sekring Motor Sering Putus
Sekring motor yang putus atau rusak akan menimbulkan masalah bagi komponen-komponen motor yang lain. Tanda-tanda sekring putus antara lain adalah lampu dan klakson tidak bisa dinyalakan meskipun motor dalam keadaan hidup. Mesin juga bisa mati jika sekring utama sampai putus.
Baca Juga : Kebiasaan Sepele yang Bikin Minyak Rem Gampang Rusak
Karena merupakan komponen yang penting, Anda harus menjaga dan merawatnya dengan baik. Jika sudah mengganti sekring tapi cepat putus lagi, ini bisa disebabkan kualitas sekring yang kurang bagus.
Sebaiknya jika beli sekring baru, pastikan produk tersebut original dan kualitasnya bagus dan Anda harus memahami beberapa hal yang menjadi penyebab sekring motor putus, diantaranya:
-
Beban Listrik Berlebih
Penyebab utama yang sering terjadi adalah kelebihan beban listrik yang lewat pada sekring. Hal ini akan menyebabkan sekring rusak dan putus, bahkan bisa sampai terbakar dan meleleh. Jika sudah terjadi seperti itu, sekring harus cepat diganti.
Beban listrik berlebih ini bisa disebabkan voltase yang digunakan terlalu kecil. Gunakan kabel dengan voltase lebih besar dan sesuai dengan kapasitas kelistrikan motor. Contoh yang keliru misalnya kelistrikan motor membutuhkan voltase 15 Ampere, tetapi yang terpasang dayanya 10 Ampere.