Mari Mengenal Apa Itu Gir Motor dan Fungsinya
21 Oktober 2021
Admin
Bagikan
Umumnya, gir depan memiliki mata gir 10 sampai 18. Sedangkan gir belakang memiliki mata rantai antara 30 sampai 50. Pabrikan sudah merancang jumlah tersebut sesuai standar kebutuhan kendaraan dan tinggi rendahnya performa motor itu sendiri.
Yang menjadi acuan dalam perbedaan kedua jenis gir pada motor ini yaitu perbedaan ukurannya. Gir depan umumnya berukuran lebih kecil daripada gir belakang. Namun, Anda bisa menyetting atau merubahnya jika dibutuhkan.
Harga Gir Motor
Harga gir motor bervariasi tergantung ukuran dan kualitasnya. Anda juga bisa membelinya di beberapa bengkel di sekitar tempat tinggal. Selisih harga yang diberikan mungkin tidak terlalu jauh, masih sesuai range harga di pasaran.
Untuk patokannya, biasanya sepaket gear set dijual dengan harga mulai dari Rp 80.000, Rp 100.000, hingga Rp 500.000. Perbedaan harga tersebut dilihat dari jenis gear set dan pemakaiannya untuk jenis motor apa. Jika ingin membeli gear set tidak sepaket juga bisa, tentu dengan harga yang lebih murah.
Baca Juga : Yuk Mengenal Komponen Aki Kering dan Basah
Tanda Kerusakan Pada Gir Motor
Bagian motor yang memiliki peran penting ini harus dalam kondisi baik untuk bisa digunakan dengan baik pula. Jika gir sudah mulai bermasalah, sebaiknya Anda mengganti atau merawatnya secara rutin. Berikut ini gejala-gejala kerusakan motor yang disebabkan oleh gir yang bermasalah.
- Laju Motor Tersendat
Tanda yang pertama yaitu laju motor akan tersendat saat dilajukan. Hal ini dapat dirasakan saat melaju dalam kondisi pelan maupun lumayan cepat. Laju motor akan tidak stabil seperti terguncang. Hal itu dikarenakan perputaran roda dan rantai tidak berfungsi dengan baik.
Selain itu, penyebab lainnya yaitu seal penghubung antara mata rantai juga sudah getas akibat pemakaian. Kemungkinan besar rantai motor mengalami aus, dan gir motor keadaannya sudah lancip akibat terkikis.
- Rantai Renggang
Selain itu bisa juga ditandai dengan rantai motor yang sudah mulai renggang. Hal itu bisa dilihat di bagian bawah rantai, yang posisinya mengayun atau hampir menyentuh permukaan jalan. Kondisi ini menyebabkan rantai tidak presisi lagi dalam meneruskan tenaga dari mesin motor ke roda belakang.