Yuk Mengenal Komponen Aki Kering dan Basah
25 Februari 2025
Admin

Bagikan
Aki (accu) merupakan salah satu komponen vital yang dibutuhkan kendaraan bermotor untuk bekerja secara optimal. Fungsi utama aki adalah mendistribusikan daya listrik ke setiap komponen sistem kelistrikan. Umumnya, terdapat dua jenis aki yaitu aki kering dan aki basah.
Lalu, apa yang membedakan aki basah dan kering? Komponen-komponen apa yang terdapat di dalam dua jenis aki tersebut? Semua jawabannya dapat Anda simak pada pembahasan artikel kali ini. Penting untuk Anda memerhatikan perbedaan kedua jenis aki beserta komponennya.
Tak lupa juga untuk memahami cara merawat aki basah dan kering agar awet. Karena bagaimanapun, aki adalah komponen vital kendaraan bermotor. Mari simak bersama-sama pembahasannya!
Komponen Aki Kering dan Aki Basah
Sebelum Anda memahami perbedaan aki basah dan kering, ketahui terlebih dahulu komponen-komponen di dalamnya.
Mengetahui informasi terkait komponen aki dapat membantu Anda dalam merawat aki dengan benar. Berikut ini komponen-komponen aki yang perlu Anda ketahui:
1. Kotak Aki
Komponen pertama ada kotak aki yang merupakan wadah atau casing yang menampung semua komponen internal aki. Kotak aki terbuat dari bahan material plastik polipropilen yang tahan lama.
Tujuannya agar dapat kuat melindungi komponen internal. Kotak aki juga berguna untuk menjaga stabilitas struktur aki dan menjaga komponen internal tetap aman.
2. Terminal Aki
Terminal aki merupakan bagian aki yang berfungsi sebagai titik dari kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Komponen ini yang menjadi penentu aliran listrik yang stabil dapat terdistribusi dengan baik pada sistem kelistrikan kendaraan.
Baca Juga : Shock Breaker Amblas, Masih Bisakah Diperbaiki?
Menjaga kebersihan terminal aki wajib untuk Anda lakukan agar masalah kelistrikan kendaraan dapat dicegah. Jika kondisi terminal aki stabil, maka sistem kelistrikan kendaraan dapat bekerja optimal.
3. Lubang Ventilasi
Komponen satu ini berguna untuk mengeluarkan gas hasil reaksi kimia pada aki, terutama aki basah. Keberadaan lubang ventilasi dapat mengurangi tekanan internal pada aki dan mencegah kerusakan terjadi.
Untuk jenis aki yang kering, lubang ventilasi berfungsi untuk mencegah kebocoran elektrolit. Jadi, selama ada lubang ventilasi, komponen aki dapat terjaga dari kebocoran cairan dan gas.
4. Larutan Elektrolit
Selanjutnya, ada komponen larutan elektronik yang berguna untuk menghantarkan listrik. Pada aki, larutan elektronik mengandung zat pembentuk ion yang akan menghantarkan listrik ke seluruh komponen kendaraan Anda.
Pada aki basah, larutan elektrolit harus diperhatikan secara berkala dan diisi ulang. Sebaliknya, pada aki kering, larutan elektrolit tidak perlu ada pemeliharaan tambahan.
5. Plat Elektroda
Pada komponen aki, plat elektroda terdapat dua jenis yaitu plat positif (anoda) dan plat negatif (katoda). Keduanya memiliki fungsi berbeda-beda. Namun, pada dasarnya, fungsi komponen ini untuk menyimpan dan melepas energi listrik.
6. Sel Konektor
Komponen sel konektor adalah menghubungkan masing-masing plat sel pada aki (plat negatif dan plat positif serta sel separator). Walaupun komponen plat dan sel aki berpisah, sel konektor bertugas untuk menghubungkannya agar aki dapat berfungsi.
7. Sel Separator
Di dalam aki, terdapat cairan elektrolit, plat negatif dan plat positif yang masing-masing sel berjumlah enam. Sel separator bertugas untuk menjadi penyekat antara komponen tersebut agar tidak saling bercampur.
Ketika Anda mengisi aki basah, komponen sel separator baru dibuka untuk pengisian cairan elektrolit pada setiap sela. Jika tidak digunakan, sel separator ditutup dan kembali berfungsi sebagai penyekat yang kuat.
8. Plat Separator
Plat separator berguna sebagai pemisah antara plat positif (anoda) dan plat negatif (katoda). Karena apabila mereka bercampur, maka akan terjadi hubungan arus pendek yang membuat aki tidak bekerja.
Bentuk permukaan plat separator adalah pori-pori yang dapat memudahkan aliran elektrolit mengalir pada anoda dan katoda. Plat separator juga terbuat dari bahan material yang berfungsi sebagai isolator.
9. Tutup Aki
Komponen aki yang terakhir adalah tutup aki yang berguna untuk melindungi dan menutup bagian internal aki dari kontaminasi dan kebocoran. Pada aki basah, tutup aki dilengkapi dengan lubang kecil untuk mengisi cairan elektrolit.
Sedangkan untuk aki jenis kering, tutup aki digunakan untuk menjaga elektrolit dapat berada di tempatnya dan tidak bocor keluar. Jadi, komponen tutup aki ini cukup signifikan fungsinya.
Perbedaan Aki Kering dan Aki Basah
Setelah Anda memahami komponen yang ada pada aki basah dan kering. Maka, selanjutnya akan dibahas perbedaan signifikan antara aki basah dan kering. Berikut ini perbedaan yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1. Bentuk Aki
Perbedaan pertama dapat dilihat dari bentuk aki. Aki basah memiliki bentuk elektrolit cair dan butuh perhatian ekstra agar cairan tidak tumpah atau bocor. Sedangkan aki yang kering menggunakan elektrolit berbentuk gel atau AGM.
2. Cara Merawat Aki
Aki jenis kering tidak perlu perawatan rutin seperti menambahkan air. Sedangkan aki basah perlu perawatan secara berkala seperti pemeriksaan dan penambahan volume cairan elektrolit.
3. Daya Tahan Aki
Usia daya tahan aki kering rata-rata 3-5 tahun (tergantung pemakaian). Selain itu, aki jenis kering lebih tahan dengan suhu ekstrem. Berbeda dengan aki basah yang usia daya tahannya hanya 2-4 tahun (tergantung pemakaian) dan tidak tahan dengan suhu ekstrem.
4. Kapasitas Aki
Kapasitas aki tipe kering lebih rendah sedikit dibandingkan aki basah. Namun, performanya lebih stabil dan konsisten. Berbanding terbalik dengan aki basah yang memang memiliki kapasitas tinggi dan cocok untuk penggunaan kendaraan rutin.
5. Saat Pengisian Ulang
Baca Juga : Shock Breaker Amblas, Masih Bisakah Diperbaiki?
Perbedaan terakhir adalah saat pengisian ulang yang mana aki tipe kering dapat diisi ulang agar kestabilan lebih baik. Sedangkan untuk aki basah, perlu dipantau terlebih dahulu level elektrolit, baru Anda dapat menambahkan cairannya jika perlu.
Cara Merawat Aki Basah dan Aki Kering
Selanjutnya, hal yang perlu Anda perhatikan adalah cara merawat aki basah dan kering. Tujuannya, agar umur aki dapat lebih panjang dan memastikan kinerjanya berjalan optimal. Cara merawat aki basah dan kering tidak terlalu banyak perbedaan. Berikut ulasannya:
1. Periksa Arus Tegangan
Anda dapat memeriksa arus tegangan aki dengan alat bernama multimeter. Rutin memeriksa arus tegangan dapat membantu Anda menyesuaikan tegangan aki sesuai dengan kapasitasnya dan berguna untuk mengidentifikasi masalah sejak awal pada aki.
2. Bersihkan Terminal Aki
Lakukan pembersihan terminal aki sebagai salah satu cara merawat aki dengan tepat. Hal ini guna mencegah terjadinya korosi yang dapat mengganggu aliran listrik.
Caranya, Anda dapat memanfaatkan sikat gigi atau spons yang basah untuk membersihkan bagian ini.
3. Lindungi Aki dari Debu dan Panas
Cara berikutnya adalah melindungi aki basah dan kering dari debu dan panas. Tujuannya masih sama yaitu agar aki dapat terjaga lebih optimal. Karena jika aki mengalami panas berlebih, maka cairan elektrolit dapat berpotensi meluap.
4. Isi Daya Aki dengan Tepat
Terakhir, isilah daya aki Anda dengan tepat untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kinerja aki lebih optimal. Jangan biarkan cairan elektrolit terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Gunakan arus yang sesuai saat mengisi daya aki.
Itulah pembahasan detail tentang komponen aki kering dan aki basah serta perbedaan-perbedaannya. Rawatlah komponen aki Anda agar sistem kelistrikan kendaraan bermotor Anda bekerja optimal.
Jika Anda kesulitan untuk merawat aki, Anda dapat datang ke bengkel Suzuki agar mendapat penanganan langsung dan profesional dari tim mekanik kami. Untuk informasi artikel otomotif bermanfaat lainnya, Anda dapat mengakses halaman berikut ini!