Wajib Tahu! Ini Batasan Usia Mengemudikan Mobil
24 Agustus 2024
Admin
Bagikan
Mengemudi mobil adalah aktivitas yang memerlukan keahlian dan tanggung jawab besar. Itu sebabnya, terdapat ketentuan batasan usia untuk boleh mengendarai mobil. Ini bukan hanya sekadar aturan saja, tetapi juga sangat penting untuk memastikan keselamatan di jalan.
Lalu, sebenarnya berapa batasan usia ideal yang diperbolehkan untuk seseorang diperbolehkan mengemudikan mobil? Sebagai panduan agar tidak salah dan selalu selamat di jalan, simak selengkapnya di sini!
Berapa Batasan Usia Ideal untuk Mengemudikan Mobil?
Secara legal, di Indonesia, usia minimal untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah 17 tahun. Aturan ini diberlakukan untuk memastikan bahwa pengemudi memiliki kematangan fisik dan mental yang cukup untuk menghadapi tantangan di jalan raya.
Adapun terkait batasan usia maksimal, sebenarnya tidak ada aturan terkait hal tersebut. Namun secara lebih lanjut, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menyatakan bahwa usia idealnya adalah antara 17 hingga 60 tahun.
Batasan ini didasarkan pada kemampuan fisik dan mental yang biasanya diketahui lebih optimal pada rentang usia tersebut.
Meski tidak ada batasan usia maksimal, namun setiap lima tahun sekali, pemegang SIM diwajibkan untuk memperpanjang SIM-nya dengan menjalani tes kesehatan fisik dan psikis.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kemampuan mereka dalam mengendarai mobil masih memadai dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain di jalan raya.
Mengapa Ada Batasan Berkendara Berdasarkan Usia?
Ada beberapa alasan mengapa usia orang yang boleh membawa kendaraan harus dibatasi. Alasan pertama tentu saja untuk mengikuti standar regulasi pemerintah, sesuai dengan syarat usia minimum memperoleh SIM.
Adapun alasan yang kedua yaitu untuk mencegah risiko bahaya yang mungkin terjadi. Sebab, pengemudi di bawah umur maupun pengemudi lanjut usia memiliki sejumlah potensi risiko tertentu dibandingkan dengan pengemudi berusia ideal.
Risiko Bahaya Pengemudi di Bawah Umur
Karena itu, pertama-tama, mari kita membahas apa saja alasan mengapa pengemudi di bawah umur lebih berisiko:
1. Kurangnya Pengalaman dan Kemampuan Mengemudi
Salah satu alasan utama mengapa pengemudi di bawah umur berisiko tinggi terhadap kecelakaan lalu lintas adalah kurangnya kemampuan berkendara dan pengalaman.
Baca Juga : Jenis-Jenis Jok Mobil dan Keunggulannya
Seperti disebutkan sebelumnya, usia minimum untuk mendapatkan SIM di Indonesia adalah 17 tahun, namun faktanya sebenarnya banyak remaja yang mencoba membawa mobil meski sebelum mencapai usia tersebut.
Padahal, pengemudi yang belum berusia 17 tahun biasanya belum memiliki keterampilan dan pengalaman yang memadai untuk mengatasi berbagai situasi di jalan raya.
Selain itu, sebuah studi dari University of California di jurnal Nature Neuroscience yang dikutip dari detik.com, menunjukkan bahwa pada remaja, bagian otak yang bertanggung jawab untuk perencanaan, pengorganisasian, serta antisipasi belum sepenuhnya berkembang.
Selain itu, saraf-saraf di bagian otak yang bernama lobus frontalis belum sepenuhnya terhubung. Hal itulah yang mengakibatkan remaja cenderung pengambilan keputusan yang kurang matang di jalan raya.
2. Ketidakstabilan Emosional dan Impulsif
Alasan selanjutnya, remaja dikenal memiliki emosi yang tidak stabil dan sering kali impulsif dalam mengambil keputusan. Ketidakstabilan emosional ini tentunya dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka dalam membawa kendaraan.
Apalagi ketika remaja mengalami tekanan atau frustrasi di jalan, mereka cenderung bereaksi dengan cara yang tidak rasional, seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Itu sebabnya, remaja lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan perilaku berisiko seperti berkendara dalam keadaan mabuk, berkendara terlalu cepat, atau berkendara secara ugal-ugalan.
Risiko Bahaya Pengemudi Lanjut Usia
Sekarang, Anda mungkin sudah paham alasan mengapa pengemudi di bawah umur tidak diperbolehkan mengendarai mobil. Namun, bagaimana dengan orang-orang lanjut usia atau yang sudah tua? Ini dia beberapa alasannya:
1. Menurunnya Kemampuan Fisik
Seiring bertambahnya usia, kemampuan fisik seseorang cenderung menurun. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi mereka dalam beberapa aspek.
Contohnya seperti kondisi indra penglihatan yang mulai kabur, pendengaran yang tidak sebaik dahulu, serta kemampuan refleks yang melambat.
Padahal, sebagian besar informasi yang dibutuhkan untuk mengendarai mobil berasal dari penglihatan. Artinya, penurunan kemampuan penglihatan dapat menyebabkan kesulitan dalam mengenali rambu lalu lintas atau melihat pejalan kaki di jalan raya.
Selain itu, pendengaran yang menurun bisa menyebabkan pengemudi tidak bisa mendengar suara klakson atau sirine darurat. Itu sebabnya, refleks yang lambat pada lansia dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Efek Samping Obat-obatan
Selanjutnya, ada banyak sekali lansia yang sudah mulai rutin mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan di usia tua.
Meskipun penting bagi kondisi kesehatan mereka, namun berbagai obat-obatan ini juga dapat memiliki efek samping yang mempengaruhi kemampuan mengemudi seseorang.
Contoh beberapa efek samping obat yaitu seperti kantuk dan pusing, atau bahkan menimbulkan kebingungan, yang dapat mengurangi kewaspadaan dan kemampuan dalam mengambil keputusan saat sedang berkendara.
Itu sebabnya, orang yang sudah minum obat secara rutin sebaiknya tidak berkendara karena bisa mempengaruhi kondisi diri mereka dan menyebabkan kecelakaan.
Tips Aman Mengemudi untuk Semua Usia Ideal
Terlepas dari berapapun usianya, mengendarai mobil adalah keterampilan yang membutuhkan kemampuan fisik dan kemampuan mengelola emosi. Karena itu, ini dia beberapa tips penting yang perlu diketahui oleh setiap pengemudi:
1. Patuhi Batas Usia Mengemudi
Yang pertama, tentu saja mematuhi batas usia minimal mengendarai mobil sesuai dengan peraturan pemerintah, yaitu 17 tahun. Jika merasa belum lancar, pastikan untuk berlatih di tempat aman terlebih dahulu sebelum berkendara di jalan raya.
2. Pastikan terdapat Pengawasan
Baca Juga : Wajib Tahu, Ini Alat Pendingin Mesin Mobil & Komponennya
Adapun untuk pengemudi yang sudah tua atau lanjut usia, pengawasan dari orang lain di sekitar selama berkendara akan sangat diperlukan. Selain itu, kurangi konsumsi obat-obatan yang berpotensi mengurangi konsentrasi sebelum mengendarai mobil.
3. Patuhi Aturan dan Rambu Lalu Lintas
Selanjutnya, selalu ikuti rambu-rambu lalu lintas dan batas kecepatan yang telah ditetapkan. Ingat, mengabaikan peraturan lalu lintas tidak hanya membahayakan diri sendiri saja, tetapi juga berisiko bagi orang lain di jalan.
Jangan lupa juga, selalu gunakan sabuk pengaman setiap kali membawa mobil, dan pastikan semua penumpang lain ikut mengenakannya. Kemudian, hindari penggunaan handphone saat sedang berkendara untuk menjaga konsentrasi.
4. Gunakan Lampu dengan Benar
Selanjutnya, jangan lupa menggunakan lampu sesuai dengan kondisi jalan. Misalnya, nyalakan lampu di saat cuaca berkabut atau hujan deras untuk meningkatkan visibilitas. Lampu sein juga harus digunakan saat akan berbelok atau berpindah lajur.
5. Jaga Konsentrasi
Selama berkendara, penting untuk tetap fokus pada jalan raya. Pastikan Anda tidak mengemudi dalam keadaan lelah atau mengantuk, karena ini dapat mengurangi konsentrasi dan kecepatan reaksi dalam merespon kondisi darurat.
6. Jaga Jarak Aman
Selain menjaga konsentrasi, pengemudi juga wajib untuk selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan lain yang berada di depan. Selalu perhatikan kondisi sekitar agar Anda bisa merespon situasi darurat dengan tepat.
Dengan menerapkan berbagai tips ini, siapapun bisa mengemudi dengan aman sesuai batas usia idealnya. Untuk informasi bermanfaat lainnya seputar dunia otomotif dan tips berkendara, kunjungi laman Suzuki Indonesia!