Tips & Trik

Shockbreaker Motor Matic Lebih Cocok Monoshock atau Dualshock?

06 November 2024

account iconAdmin

Cropped Image1730881077008

Bagikan

Shockbreaker motor ternyata terdapat dua jenis, yaitu monoshock dan dualshock. Kedua jenis shockbreaker ini masih berfungsi sama, yaitu sebagai peredam guncangan saat motor dikendarai. Lalu, apa perbedaan antara keduanya?

Pada artikel kali ini, Anda akan memahami kedua jenis shockbreaker tersebut, sekaligus mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing jenisnya. Selain itu, Anda juga dapat mengetahui jenis shockbreaker mana yang cocok untuk tipe motor matic.

Mari simak sampai akhir artikel kali ini, ya! Anda juga akan mendapatkan tips-tips otomotif bermanfaat lainnya di akhir artikel.

Perbedaan Shockbreaker Motor Monoshock dan Dualshock

Untuk memahami jenis-jenis shockbreaker, Anda harus tahu berbagai istilah pengertian dari masing-masing jenisnya. Shockbreaker monoshock adalah jenis suspensi tunggal yang terpasang di bagian tengah atau samping motor pada bagian belakang.

Sedangkan, jenis shockbreaker dualshock adalah jenis suspensi ganda yang biasanya terpasang di bagian sisi kanan dan kiri motor bagian belakang. Selain jumlah shockbreaker yang berbeda, Anda dapat mengetahui perbedaan lain dari keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Anda tentu jangan khawatir, karena jenis shockbreaker apapun yang akan Anda pilih masing-masing memiliki daya tahan yang kuat jika pemakaian dalam batas wajar. 

Jadi, pemilihan shockbreaker ini tentu hanya berdasarkan preferensi kebutuhan masing-masing individu.

Keunggulan dan Kekurangan Shockbreaker Monoshock

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa shockbreaker jenis monoshock biasanya terletak di tengah bagian belakang motor. Untuk mengetahui lebih detail perbedaannya dengan shockbreaker dualshock, simak keunggulan dan kekurangan shockbreaker jenis ini, antara lain:

1. Stabil Saat Menikung

Baca Juga : 9 Cara Merawat Motor Bebek agar Performanya Terjamin

Keunggulan shockbreaker motor jenis monoshock yang pertama adalah stabil saat motor Anda dibawa menikung. Hal ini karena shockbreaker monoshock hanya memiliki satu perendam guncangan yang terpasang di bagian belakang motor.

Ini dapat memberi keuntungan Anda saat bermanuver. Keberadaan shockbreaker monoshock tidak memberikan beban yang berlebih pada bagian belakang motor, sehingga motor lebih dinamis saat melaju.

Jadi, tidak heran jika penggunaan shockbreaker monoshock lebih diutamakan untuk motor balap dan motor matic, karena kedua tipe motor tersebut membutuhkan kestabilan tingkat tinggi saat dibawa melaju oleh pengemudi.

2. Handling Lebih Baik

Kedua, jika Anda memasang shockbreaker monoshock, maka kemungkinan handling kendaraan saat melaju akan lebih baik. Anda akan terhindar dari kesulitan untuk membelokkan kemudi motor saat ingin berbelok.

Maka dari itu, biasanya motor yang menggunakan shockbreaker jenis ini cukup ringan untuk dikendarai dan tidak terbebani terlalu berat. Hal tersebut yang membuat pengendara motor lebih fleksibel saat motornya dipasang shockbreaker monoshock.

3. Usia Pakai Lebih Pendek

Namun, shockbreaker motor jenis monoshock juga memiliki kekurangan, yaitu usia pakai yang lebih pendek. 

Karena ketika Anda menggunakan shockbreaker jenis monoshock, komponen ini akan lebih bekerja keras tanpa ada komponen lain yang membantunya.

Maka dari itu, tidak heran jika usia pakai shockbreaker monoshock lebih pendek. Terlebih jika Anda sering menggunakan motor untuk aktivitas sehari-hari dan menerjang berbagai jalan raya yang bergelombang.

4. Kurang Efektif Membawa Beban Berat

Kekurangan yang kedua adalah kurang efektif saat membawa beban berat. Oleh karena itu, biasanya motor yang menggunakan shockbreaker monoshock merupakan motor yang ditujukan untuk pengemudi yang jarang membawa beban berat.

Selain itu, penggunaan shockbreaker monoshock juga ditujukan untuk motor dengan body yang kecil dan mengutamakan fleksibilitas tinggi, karena shockbreaker monoshock akan mudah patah jika membawa beban berat.

Keunggulan dan Kekurangan Shockbreaker Dualshock

Jika Anda sudah mengetahui keunggulan dan kekurangan shockbreaker motor jenis monoshock, selanjutnya Anda dapat memahami keunggulan dan kekurangan shockbreaker jenis dualshock. Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

1. Lebih Kuat Mengangkut Beban

Keunggulan shockbreaker jenis dualshock adalah kuat dalam mengangkut beban pada motor. Karena terdapat dua tonggak yang seimbang sebagai penopang beban berat yang diletakkan di bagian belakang mobil.

Namun begitu, Anda harus tetap memerhatikan kapasitas beban yang dianjurkan oleh pabrikan. Jika overweight, risikonya tetap sama, yaitu shockbreaker dapat mengalami patah atau rusak.

2. Biaya Perawatan Mudah

Kedua, karena shockbreaker dualshock cukup kuat dan seimbang dalam menopang bagian belakang motor Anda, hal ini memengaruhi biaya perawatannya. Memiliki motor dengan shockbreaker dualshock cukup awet dan berusia panjang.

Hal ini dikarenakan jenis dualshock lebih kuat untuk motor yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, komponen ini juga jarang mengalami patah atau rusak jika penggunaan motor masih dalam batas normal.

Maka dari itu, shockbreaker jenis ini banyak digunakan pada motor-motor bebek jaman dahulu. Anda dapat melihat bahwa kebanyakan motor-motor dengan dualshock berumur lebih panjang dalam hal keawetan berbagai komponennya.

3. Kurang Stabil saat Menikung

Selain dua keunggulan yang telah disebutkan sebelumnya, shockbreaker dualshock juga memiliki kekurangan, yaitu kurang stabil saat melakukan manuver di tikungan. 

Berbeda dengan shockbreaker monoshock, jenis dualshock terbilang kaku saat melakukan manuver.

Baca Juga : Naikkan Ukuran Ban Motor? Kenali Dulu Risikonya!

Karena dua komponen shockbreaker yang terdapat di bagian belakang motor menghambat Anda untuk bermanuver di tikungan, biasanya shockbreaker ini digunakan oleh motor-motor pabrikan yang penggunaannya hanya untuk kebutuhan sehari-hari.

Berbeda halnya dengan shockbreaker monoshock yang biasanya digunakan untuk motor balap atau motor yang dimodifikasi untuk kebutuhan tertentu. 

Jadi, kedua jenis shockbreaker tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengendaranya.

4. Tidak Fleksibel dalam Bermanuver

Terdapat dua penopang di bagian belakang yang membuat pemilik motor dengan shockbreaker dualshock sulit untuk melakukan manuver. Maka, ketika Anda berkendara di jalan berkelok, disarankan untuk tidak terlalu menikung.

Hal ini mencegah terjadinya pergesekan antara bagian body dengan shockbreaker motor Anda. Jadi disarankan untuk tidak menggunakan shockbreaker dualshock jika Anda ingin memodifikasi motor untuk kepentingan balapan dan sejenisnya.

Jadi, Shockbreaker Jenis Apa yang Lebih Cocok untuk Motor Matic?

Jika dipahami, sebenarnya kedua jenis shockbreaker di atas sama-sama kuat dan daya tahan suspensinya sama. Namun, selain perbedaan-perbedaan di atas, komponen shockbreaker memiliki kesamaan yaitu penting untuk dipilih sesuai dengan tipe motor yang Anda gunakan.

Lalu, kira-kira jenis shockbreaker mana yang cocok digunakan untuk motor matic? Jawabannya adalah jenis shockbreaker monoshock. Alasannya, karena motor matic menuntut stabilitas dalam berkendara lebih tinggi.

Satu-satunya jenis shockbreaker yang cocok untuk digunakan adalah monoshock. Karena tumpuan beban hanya terdapat pada satu titik saja, sehingga Anda jadi lebih mudah untuk bermanuver saat mengendarai motor matic.

Itulah berbagai informasi dan penjelasan tentang jenis-jenis shockbreaker motor yang perlu Anda ketahui. Artikel ini berguna bagi Anda yang ingin memiliki komponen shockbreaker sesuai dengan tipe kendaraan dalam kebutuhan sehari-hari Anda.

Untuk informasi mengenai spare part original dan bengkel resmi yang dapat Anda kunjungi, jangan sungkan untuk kunjungi dealer Suzuki terdekat. Anda akan mendapatkan berbagai tips bermanfaat tentang cara merawat kendaraan Anda.

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat