Roller Motor Matic Tahan Berapa Lama? Ini Penjelasannya
29 September 2024
Admin
Bagikan
Ketahanan roller motor matic perlu diperhatikan mengingat peran pentingnya dalam performa berkendara. Roller menjadi komponen yang bertanggung jawab mengatur alur perpindahan tenaga dari mesin menuju roda secara mulus dan juga otomatis tanpa percepatan mendadak.
Roller akan kehilangan efisiensi serta mengalami aus seiring penggunaannya. Kinerja mesin motor pun akan ikut terpengaruh secara garis besar. Itulah sebabnya, Anda perlu mengetahui seberapa lama roller dapat bertahan melalui informasi yang telah Suzuki ulas berikut ini.
Ketahanan Roller Motor Matic
Komponen roller pada motor matic umumnya akan tahan cukup lama pada pemakaian normal walau roller termasuk komponen yang fast moving. Ketika motor telah mencapai 24.000 km dan kelipatannya, maka saat itulah Anda sebaiknya mengganti roller.
Anda bisa melakukan penggantian roller bersamaan dengan komponen v-belt mengingat kedua komponen tersebut dijual satu paket dari pabrikan. Tujuannya tidak lain demi menghindari kerusakan yang lebih cepat antara satu sama lain karena kondisi aus yang merata.
Untuk roller pada motor dengan pemakaian mencapai 1000 km dalam satu bulan, Anda bisa menggantinya ketika motor berusia dua tahun.
Pada akhirnya, angka tersebut hanya patokan semata karena menyadari kondisi roller pada setiap motor matic pasti berbeda menyesuaikan gaya berkendara hingga perawatannya.
Tetapi, ketahanan roller akan semakin singkat jika Anda jarang melakukan servis motor. Terlebih ketika motor Anda gunakan untuk membawa beban yang berat dan sering mengendarai motor secara agresif.
7 Faktor yang Memengaruhi Ketahanan Roller Motor Matic
Mengetahui ketahanan roller saja tidak cukup. Anda juga perlu memahami apa saja faktor yang bisa memengaruhi tingkat ketahanan dari komponen satu ini. Terdapat tujuh faktor yang umumnya akan mempersingkat atau memperpanjang masa pakai roller, yakni:
1. Kualitas Material Roller
Kualitas material pembuat roller termasuk faktor utama yang memengaruhi ketahanannya.
Baca Juga : Kebiasaan yang Membuat Sparepart Motor Cepat Rusak
Bila roller terbuat dari material dengan kualitas rendah dan campuran yang kurang tepat, maka ketahanan roller akan lebih rendah saat terkena panas dan mengalami gesekan.
Namun, material berkualitas akan membuat roller tahan terhadap suhu tinggi. Termasuk tahan terhadap gesekan selama motor matic beroperasi secara normal.
Oleh karena itu, roller sebaiknya dibuat dengan material lebih baik sesuai standar dari pabrikan. Jadi, masa pakai roller pun lebih panjang.
2. Penggunaan Oli
Selanjutnya, terdapat oli yang turut berperan penting untuk memelihara performa serta masa pakai roller pada motor matic. Oli bukan hanya berperan sebagai pelumas, namun turut berperan menjadi pendingin agar sistem transmisi tidak mengalami overheating.
Bila penggunaan oli tidak sesuai spesifikasi dari rekomendasi pabrikan motor, maka roller serta komponen lain dalam transmisi akan mengalami gesekan lebih tinggi.
Kondisi oli yang kotor akibat terlalu lama belum diganti pun bisa menurunkan efektivitasnya untuk melumasi mesin. Pada akhirnya, roller motor matic lebih rentan mengalami keausan.
Itulah mengapa, menggunakan oli menyesuaikan standar pabrikan motor dan membersihkan atau mengganti oli dengan rutin akan memperpanjang ketahanan roller.
3. Kondisi dan Intensitas Berkendara
Faktor satu ini cukup signifikan pengaruhnya pada kondisi dan masa pakai roller. Sebut saja Anda berkendara pada medan yang berlumpur, berbatu, atau berdebu. Maka, berbagai partikel yang kecil akan memasuki sistem transmisi otomatis pada motor matic.
Partikel tersebutlah yang rentan menyebabkan gesekan tambahan untuk roller. Dampaknya, roller jadi lebih cepat mengalami proses aus. Oleh karena itu, Anda sebaiknya rutin melakukan perawatan serta pembersihan transmisi motor agar membantu mempertahankan kinerja roller.
4. Beban saat Mengendarai Motor
Membawa beban berlebihan dan melewati batas maksimum turut menjadi faktor utama yang membuat roller rentan aus. Anda perlu memahami bahwa motor matic dirancang memanggung beban secara terbatas pada kapasitas tertentu.
Jika Anda melebihi kapasitas tersebut, artinya Anda memaksa roller motor agar bekerja secara lebih keras dari pekerjaan normalnya. Tekanan berlebihan tersebut membuat roller mengalami gesekan yang lebih kuat.
Pada akhirnya, masa pakai roller pun akan lebih singkat. Maka dari itu, Anda sebaiknya selalu patuh pada rekomendasi kapasitas angkut motor matic. Hindari menggunakan motor matic yang melewati batas kemampuannya agar ketahanan roller lebih lama.
5. Metode Pemasangan Roller
Bagaimana roller dipasang pun bisa memengaruhi masa pakai serta kinerja dari komponen ini. Metode pemasangan yang tidak akurat atau penggunaan peralatan yang kurang tepat menjadi penyebab kinerja roller kurang efisien.
Contohnya, saat roller dipasang pada posisi yang kurang benar, maka gerakan roller akan menjadi tidak seimbang ketika transmisi beroperasi. Metode pemasangan tidak tepat tersebut pun akan membuat roller mengalami gesekan yang sebenarnya tidak perlu.
Hasilnya, roller akan lebih cepat aus. Anda sebaiknya memastikan pemasangan roller telah dilakukan dengan metode yang akurat dan tepat demi menghindari keausan lebih cepat dari seharusnya.
6. Gaya Berkendara
Akselerasi mendadak hingga pengereman terlalu keras merupakan contoh gaya berkendara agresif yang berisiko menurunkan performa roller motor matic.
Melakukan akselerasi yang mendadak mengharuskan roller menanggung gesekan serta tekanan yang tinggi. Ini akan mengubah rasio pada transmisi motor matic dengan cepat.
Hal yang sama akan terjadi ketika Anda mengerem terlalu keras. Tekanan terlalu besar akan diterapkan pada roller demi mengubah rasionya kembali pada posisi semula.
Bila melakukan gaya berkendara tersebut, Anda membuat kerja roller melebihi batas desainnya sehingga mempercepat keausan.
7. Frekuensi Perawatan Motor
Merawat motor matic secara rutin serta tepat waktu cukup krusial agar menjaga performa serta masa pakai roller. Tidak sedikit pemilik motor transmisi matic yang sering mengabaikan perawatan.
Lalu, perawatan yang rutin seperti mengganti oli hingga mengecek keausan juga penting untuk dilakukan. Tanpa melakukan perawatan secara rutin, maka roller tidak bisa mendapatkan perlindungan serta pelumasan yang optimal.
Apa yang terjadi pada akhirnya adalah roller mengalami keausan lebih cepat serta gesekan lebih tinggi.
Baca Juga : Kilas Balik Suzuki RGR 150, Motor Sport Legendaris Suzuki
Bila roller cepat aus, kenyamanan mengendarai motor pun akan menurun. Jadi, Anda sebaiknya rutin melakukan perawatan dan servis agar roller lebih tahan lama.
V-Belt: Tips Mempertahankan Kualitas Roller
Anda bisa membuat ketahanan roller lebih lama dengan memeriksa kualitas v-belt. Perlu dipahami bahwa roller adalah komponen motor matic yang tidak berdiri seorang diri.
Terdapat dukungan dari komponen lain, salah satunya termasuk v-belt. Kinerja roller akan semakin maksimal jika Anda menggantinya pada waktu yang sama dengan penggantian v-belt.
Umumnya, Anda bisa mengganti v-belt dengan yang baru ketika jarak tempuh motor mencapai 10.000 km. Bila sebelum mencapai angka tersebut v-belt sudah aus atau retak pada bagian ruasnya, Anda lebih baik mengganti komponen tersebut.
V-belt pun termasuk komponen utama pada transmisi otomatis bersama dengan roller karena berperan mendukung gerakan motor. Itulah mengapa, penting untuk selalu perhatikan kualitas v-belt dengan rutin servis atau menggantinya ke v-belt baru.
Mempertahankan kualitas roller motor matic bisa Anda lakukan dengan servis motor atau perawatan secara berkala di bengkel resmi terdekat. Selain itu, perhatikan juga berbagai faktor yang memengaruhi kinerja roller agar tidak rentan aus dan masa pakainya lebih panjang.
Selanjutnya, dapatkan berbagai informasi bermanfaat lainnya terkait motor dan otomotif hanya di laman Tips dan Trik pada website Suzuki!
Sumber gambar
Golf Standard - https://www.shutterstock.com/image-photo/motorcycle-engine-repair-check-condition-belt-1675319104