Tips & Trik

Risiko Membeli Mobil Bekas yang Pernah Kena Banjir

18 Desember 2024

account iconAdmin

Cropped Image1734503814087

Bagikan

Membeli mobil bekas memang jadi solusi hemat untuk memiliki kendaraan pribadi. Namun, tidak semua kendaraan bekas bebas dari masalah, salah satunya bekas terkena banjir. Mobil yang pernah terendam air bisa membawa risiko kerusakan serius pada mesin dan sistem kelistrikan. 

Masalah ini sering kali sulit terdeteksi jika tidak teliti memeriksa. Akibatnya, pembeli justru harus mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan. Agar tidak salah pilih, penting memahami risiko dan cara mengenali mobil second banjir sejak awal. 

Risiko Membeli Mobil Bekas yang Terkena Banjir

Mobil dengan kondisi bekas dan pernah terkena banjir sering kali membawa berbagai masalah tersembunyi yang tidak langsung terlihat. Jika tidak teliti, Anda bisa menghadapi kerugian besar di kemudian hari karena biaya perbaikan yang mahal.

1. Kerusakan pada Mesin

Salah satu dampak terburuk dari banjir adalah kerusakan mesin. Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak komponen penting, seperti sistem pembakaran dan transmisi. 

Mesin yang terendam biasanya mengalami water hammer, yaitu kerusakan akibat tekanan air di dalam silinder. Akibatnya, mesin menjadi tidak berfungsi optimal dan membutuhkan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi.

2. Kerusakan pada Sensor dan Sistem Kelistrikan

Air banjir sering kali menyebabkan korsleting pada sensor dan sistem kelistrikan mobil. Komponen seperti ECU (Engine Control Unit) dan kabel kelistrikan sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. 

Kerusakan ini tidak hanya memengaruhi kinerja mesin, tetapi juga sistem pendukung lainnya, seperti lampu, wiper, hingga AC. Perbaikannya membutuhkan penggantian komponen yang harganya cukup mahal.

3. Korosi pada Bagian Bawah Mobil

Air banjir biasanya mengandung garam atau zat kimia lain yang mempercepat korosi pada logam. Bagian bawah mobil, seperti rangka dan sistem suspensi, menjadi area paling rentan terkena dampak ini. 

Baca Juga : Nyetir Mobil Saat Hujan? Wajib Perhatikan Hal Ini

Jika dibiarkan, korosi dapat melemahkan struktur mobil dan membahayakan keselamatan pengemudi. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh penting dilakukan untuk menghindari risiko ini.

4. Masalah pada Sistem Rem

Sistem rem juga sangat rentan terhadap dampak banjir. Air yang menggenangi rem dapat menyebabkan kelembapan berlebih, yang pada akhirnya memengaruhi performa pengereman. 

Dalam beberapa kasus, komponen seperti kampas rem dan cakram bisa mengalami karat atau kerusakan permanen. Hal ini tidak hanya meningkatkan risiko kecelakaan, tetapi juga membutuhkan penggantian komponen rem secara menyeluruh.

5. Biaya Perbaikan yang Tinggi

Mobil bekas yang terkena banjir sering kali memerlukan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi. Masalah seperti penggantian mesin, perbaikan kelistrikan, hingga penghilangan karat membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. 

Selain itu, risiko kerusakan yang terus muncul setelah perbaikan membuat pembeli harus mengeluarkan uang lebih banyak dalam jangka panjang. Membeli mobil semacam ini justru bisa merugikan daripada menguntungkan.

6. Kebocoran Oli

Kendaraan yang pernah terkena banjir rentan mengalami kebocoran oli akibat seal yang melemah atau rusak. Air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan seal kehilangan elastisitasnya, sehingga oli merembes keluar. 

Kebocoran ini berbahaya karena dapat merusak komponen internal mesin jika tidak segera ditangani. Selain itu, oli yang tercampur air juga dapat menurunkan performa mesin secara signifikan.

Tips Mengecek Mobil Bekas Sebelum Dibeli

Tips Mengecek Mobil Bekas Sebelum Dibeli

Mengecek mobil dengan kondisi bekas sebelum membeli adalah langkah penting untuk memastikan Anda mendapatkan kendaraan yang layak pakai. Beberapa komponen utama harus diperiksa dengan teliti agar terhindar dari masalah di kemudian hari.

1. Test Drive

Test drive adalah cara terbaik untuk memahami kondisi mobil secara keseluruhan. Saat mencobanya, perhatikan apakah mesin menyala dengan baik, apakah suspensi bekerja optimal, dan apakah kemudi terasa nyaman. 

Cobalah berkendara di jalan yang berbeda, termasuk jalan bergelombang, untuk memeriksa respons suspensi dan kestabilan kendaraan. Dengan test drive, Anda juga bisa mengetahui jika ada suara aneh atau gangguan lainnya yang mungkin tidak terlihat dari luar.

2. Nyalakan Mesin

Menghidupkan mesin mobil adalah langkah awal untuk memeriksa performanya. Diamkan mesin menyala beberapa menit dan dengarkan apakah ada suara kasar atau getaran yang tidak biasa. 

Jika mesin menyala dengan cepat tanpa kendala, ini pertanda baik. Namun, jika memerlukan waktu lama untuk menyala atau terdengar suara yang aneh, mungkin ada masalah pada sistem perapian atau komponen mesin lainnya.

3. Periksa Mesin Bagian Dalam

Mesin adalah komponen utama yang perlu dicek dengan seksama. Matikan mesin terlebih dahulu, lalu lepaskan tutup oli dengan hati-hati untuk memeriksa kondisi dalamnya. 

Cari tanda-tanda seperti baut longgar, endapan karbon, atau lumpur, yang menunjukkan bahwa mesin tidak dirawat dengan baik. Jika ditemukan masalah ini, ada risiko besar Anda akan menghadapi biaya perbaikan yang mahal di kemudian hari.

4. Cek Oli Bocor atau Tidak

Kebocoran oli adalah tanda ada masalah pada komponen internal mesin. Buka kap mesin dan periksa lubang oli untuk melihat apakah ada rembesan atau cairan berlebih di sekitar mesin. 

Kebocoran kecil mungkin bisa ditoleransi, tetapi jika jumlahnya signifikan, hal ini menandakan adanya kerusakan serius. Mobil dengan kebocoran oli umumnya memerlukan perbaikan besar yang dapat menguras kantong.

5. Cek Bagian Bawah Mobil

Bagian bawah mobil sering kali luput dari perhatian pembeli, padahal area ini sangat penting untuk diperiksa. Perhatikan apakah ada bekas cairan yang menetes, bintik minyak, atau kotoran yang mencurigakan. 

Kebocoran cairan di bawah mobil bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem pelumas atau rem. Jangan ragu untuk meminta bantuan mekanik jika Anda tidak yakin memeriksa bagian ini sendiri.

6. Periksa Karat

Karat dapat muncul di bagian eksterior maupun interior mobil akibat kurangnya perawatan. Periksa area seperti lubang roda, silinder, dan bagian bawah pintu untuk memastikan tidak ada korosi yang mengganggu. 

Baca Juga : Nyetir Mobil Saat Hujan? Wajib Perhatikan Hal Ini

Mobil yang terawat biasanya bebas dari karat, sementara keberadaan karat bisa menandakan mobil pernah terkena air atau tidak dirawat dengan baik. Karat yang parah dapat melemahkan struktur mobil dan memengaruhi keamanannya.

7. Mesin Berbau atau Tidak

Bau pada mesin sering kali menjadi tanda adanya masalah pada pembakaran atau oli yang tidak mencukupi. Setelah menyalakan mesin, buka kap mobil dan coba deteksi apakah ada bau terbakar atau bau tidak sedap lainnya. 

Bau seperti ini biasanya terjadi karena proses pembakaran tidak sempurna atau ada komponen yang mengalami keausan. Jika mencium bau aneh, sebaiknya Anda mempertimbangkan ulang pembelian mobil tersebut.

Memilih mobil second membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian agar tidak menyesal di kemudian hari. Pastikan Anda memeriksa setiap komponen penting dengan saksama sebelum memutuskan untuk membeli. Membeli mobil bekas yang berkualitas akan memberikan kenyamanan dan keamanan selama digunakan. 

Jangan ragu untuk meminta bantuan mekanik profesional jika Anda merasa kurang paham dalam mengecek kondisi mobil. 

Ingat, keputusan yang bijak saat membeli mobil akan menghindarkan Anda dari biaya perbaikan yang tidak terduga. Semoga tips ini membantu Anda menemukan mobil impian dengan kualitas terbaik! 

Jika Anda sudah terlanjur membeli mobil bekas dengan kondisi kurang bagus, Anda bisa cek di bengkel resmi Suzuki dengan melakukan penjadwalan di Service Suzuki.

 

Sumber gambar:

ARTFULLY PHOTOGRAPHER - https://www.shutterstock.com/id/image-photo/cracked-damaged-leather-car-seat-close-2107712723

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat