Mitos dan Fakta Tentang Mesin Motor yang Perlu Anda Ketahui
10 Januari 2025
Admin

Bagikan
Dalam dunia otomotif, khususnya sepeda motor, terdapat banyak mitos yang beredar mengenai cara merawat mesin motor. Mitos-mitos ini sering kali dipercaya oleh banyak orang, meski tidak semuanya benar.
Jika tidak dipahami dengan baik, informasi yang salah justru dapat merugikan performa dan usia kendaraan Anda.
Artikel ini akan mengulas berbagai mitos populer tentang mesin kendaraan roda dua dan mengklarifikasi fakta sebenarnya berdasarkan informasi teknis yang akurat.
Mengupas Mitos dan Fakta Tentang Mesin Motor
Motor menjadi kendaraan utama masyarakat Indonesia untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari.
Sayangnya, banyak mitos dan informasi keliru yang beredar di masyarakat mengenai perawatan dan pengoperasian motor. Di antaranya sebagai berikut:
1. Mitos: Mesin Sepeda Motor Harus Dipanaskan Lama Sebelum Berkendara
Banyak orang percaya bahwa memanaskan mesin sepeda motor dalam waktu lama diperlukan sebelum mulai berkendara. Namun, apakah hal ini benar?
Faktanya, memanaskan mesin memang penting untuk memastikan oli menyebar merata ke seluruh komponen. Namun, proses yang dilakukan seharusnya tidak membutuhkan waktu yang lama.
Pada mesin modern yang menggunakan teknologi injeksi, memanaskan mesin selama 1-2 menit sudah cukup.
Memanaskan terlalu lama hanya akan membuang bahan bakar secara percuma dan tidak memberikan manfaat tambahan pada performa mesin.
Jadi, untuk menjaga performa sepeda motor, Anda hanya perlu memanaskan mesin kurang lebih selama 1 - 2 menit, kemudian mulailah berkendara secara pelan untuk memberi waktu mesin mencapai suhu optimal.
2. Mitos: Oli Murah Tidak Baik untuk Mesin
Banyak yang beranggapan bahwa menggunakan oli dengan harga murah akan merusak mesin motor.
Faktanya, harga oli tidak selalu mencerminkan kualitasnya. Sebab, lebih penting memilih oli sesuai spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan daripada hanya melihat dari harga.
Baca Juga : Jadi Mudah, Ini Syarat & Cara Bayar Pajak Motor Online
Oli mesin berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, dan melindungi komponen mesin. Selama oli tersebut memiliki spesifikasi yang sesuai dengan standar mesin kendaraan Anda, maka aman digunakan, terlepas dari berapapun harganya.
3. Mitos: Sering Menggunakan Kick Starter Lebih Baik untuk Mesin
Kick starter sering dianggap lebih "ramah" untuk mesin sepeda motor dibandingkan electric starter.
Namun faktanya, baik kick starter maupun electric starter sama-sama dirancang untuk menghidupkan mesin tanpa merusak komponen.
Kick starter biasanya digunakan saat aki lemah atau habis. Pada motor modern, electric starter dirancang untuk tahan lama dan tidak mempengaruhi kinerja mesin.
Jadi, Anda dapat menggunakan keduanya sesuai kebutuhan. Tidak perlu khawatir memilih electric starter jika aki dalam kondisi baik.
4. Mitos: Tidak Perlu Ganti Oli Jika Jarang Berkendara
Freepik.com
Beberapa pengguna motor percaya bahwa jika motor jarang digunakan, penggantian oli tidak perlu dilakukan secara rutin.
Faktanya, oli tetap perlu diganti, meskipun motor jarang digunakan. Pasalnya,oli mesin memiliki umur pakai tertentu.
Meskipun motor jarang digunakan, kandungan oli bisa teroksidasi atau terkontaminasi oleh endapan. Ini dapat menurunkan kualitas pelumasan.
Alangkah lebih baik jika Anda rutin mengganti oli setidaknya setiap 6 bulan sekali, meskipun motor jarang digunakan.
5. Mitos: Menggunakan Bahan Bakar Oktan Tinggi Selalu Lebih Baik untuk Mesin Motor
Anggapan bahwa bahan bakar dengan oktan tinggi lebih baik untuk semua motor sering beredar di kalangan pengendara.
Padahal faktanya, bahan bakar dengan oktan tinggi tidak selalu cocok untuk semua jenis sepeda motor.
Pasalnya, oktan tinggi diperlukan untuk mesin dengan rasio kompresi tinggi. Jika motor Anda memiliki rasio kompresi rendah, menggunakan bahan bakar oktan tinggi tidak memberikan manfaat signifikan, malah bisa menyebabkan pemborosan.
6. Mitos: Menekan Gas Saat Memanaskan Mesin Membantu Proses Pemanasan
Sebagian pengguna motor berpikir bahwa menekan gas saat memanaskan mesin dapat mempercepat distribusi oli.
Kenyataannya, menekan gas saat memanaskan motor justru dapat membahayakan komponen mesin.
Saat mesin masih dingin, oli belum sepenuhnya menyebar ke seluruh bagian. Menekan gas dalam kondisi ini dapat menyebabkan gesekan berlebih pada komponen mesin, yang berisiko merusaknya.
7. Mitos: Buka tutup tangki bahan bakar saat mengisi bensin agar lebih penuh
Beberapa pengendara percaya bahwa membuka tutup tangki bahan bakar saat mengisi bensin bisa membuat tangki lebih penuh. Namun, ini adalah mitos yang berbahaya.
Faktanya, tutup tangki bahan bakar dirancang dengan sistem ventilasi yang tepat. Jadi, membuka tutup tangki bisa menyebabkan tumpahnya bensin saat penuh.
Apabila hal tersebut dibiarkan, risiko terjadinya kebakaran akan meningkat. Untuk itu, Anda perlu mengisi bahan bakar sampai pompa bensin otomatis berhenti untuk keamanan optimal.
8. Mitos: Mengganti busi dengan yang lebih mahal pasti meningkatkan performa mesin
Mengganti busi standar dengan busi mahal atau "racing" dipercaya akan selalu meningkatkan performa mesin. Namun, hal ini tidak selalu benar.
Faktanya, busi harus sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan. Sebab, busi yang tidak sesuai bisa menyebabkan masalah pada pengapian.
Performa mesin lebih dipengaruhi oleh perawatan rutin daripada jenis busi. Jadi, busi mahal tidak selalu berarti lebih baik untuk semua jenis mesin motor.
9. Mitos: Mesin harus di-tune up setiap bulan
Dipercaya jika mesin sepeda motor harus selalu di-tune up setiap bulan untuk performa optimal. Namun, ini tidak selalu diperlukan.
Pasalnya, interval tune up yang tepat tergantung pada jenis motor dan intensitas penggunaan. Kebanyakan motor modern memerlukan tune up setiap 4000-6000 km atau 6 bulan.
Baca Juga : Jadi Mudah, Ini Syarat & Cara Bayar Pajak Motor Online
Tune up yang terlalu sering dilakukan bisa menyebabkan pemborosan dan gangguan pada setting mesin.
Oleh karena itu, ikuti rekomendasi dari bengkel resminya untuk interval waktu servis motor yang tepat.
10. Mitos: Menambahkan zat aditif selalu baik untuk mesin
Banyak produk aditif dijual dengan klaim dapat meningkatkan performa mesin. Namun, penggunaannya perlu diperhatikan.
Pasalnya, tidak semua aditif cocok untuk semua jenis mesin. Penggunaan aditif yang tidak tepat bisa merusak komponen.
Pada kendaraan modern, secara umum mesinnya sudah dirancang untuk bekerja optimal tanpa aditif tambahan.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan mekanik profesional sebelum menggunakan aditif apapun.
Tips Merawat Mesin dengan Baik
Agar mesin motor tetap awet dan bekerja optimal, penting untuk menerapkan perawatan rutin. Adapun tips yang dapat Anda terapkan adalah berikut:
- Ganti oli secara berkala. Pastikan untuk mengikuti jadwal dalam penggantian oli sesuai rekomendasi bengkel atau buku manual.
- Gunakan bahan bakar yang tepat. Anda harus memilih bahan bakar yang tepat sesuai dengan rasio dari kompresi mesin.
- Lakukan service berkala. Bawa motor Anda ke bengkel resmi untuk pemeriksaan menyeluruh setiap beberapa bulan sekali.
- Hindari kebiasaan buruk. Hindari kebiasaan seperti sering menahan kopling atau menekan gas secara berlebihan saat mesin dingin.
Banyak mitos tentang mesin motor yang sering dipercaya, meski tidak semuanya benar. Dengan memahami fakta di balik mitos tersebut, Anda dapat merawat motor dengan lebih baik dan memastikan kinerjanya tetap optimal.
Jangan biarkan informasi yang salah mempengaruhi cara Anda merawat mesin kendaraan. Terapkan langkah-langkah perawatan yang benar sesuai rekomendasi bengkel resminya.
Sumber gambar:
KULLAPONG PARCHERAT - https://www.shutterstock.com/image-photo/bangkok-thailand-january-1-2017-suzuki-1220880001