Tips & Trik

Komponen Piston: Fungsi dan Cara Merawatnya

26 Juni 2024

account iconAdmin

Komponen Piston

Bagikan

Mesin adalah jantung dan jiwa dari kendaraan apa pun. Ini mengubah bahan bakar (bensin atau solar) menjadi energi yang membantu mobil memutar rodanya di jalan. Salah satu komponen utamanya adalah piston.

Komponen piston pada mobil bagaikan jantung yang memompa kekuatan pada mesin. Bagi Anda yang ingin memahami piston secara menyeluruh, silahkan simak artikel berikut!

Apa itu Piston?

Piston adalah komponen berbentuk silinder yang bergerak naik-turun. Komponen ini bertugas menyalurkan energi hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol, menghasilkan gerakan putaran. 

Selain itu, komponen ini biasanya dibuat dari logam tahan panas lantaran dirancang untuk menahan tekanan dan panas yang tinggi.

Mengenal Komponen Piston Beserta Fungsinya

piston

Source: https://www.pexels.com/photo/an-auto-mechanic-checking-the-engine-of-a-car-4315570/ 

Di balik tampilan piston yang sederhana, terdapat desain kompleks yang terdiri dari geometri dan komponen-komponen yang rumit, di antaranya:

1. Kepala Piston

Komponen piston ini juga disebut mahkota piston dan mewakili permukaan atas rakitan piston. Kepala piston bertugas menahan semua suhu dan tekanan ekstrem saat mesin hidup, dengan tingkat panas mencapai 2500° atau bahkan lebih tinggi.

Baca Juga : Kenali Lebih Dekat Apa itu Nozzle serta Fungsinya

Oleh sebab itu, kepala piston biasanya terbuat dari paduan bahan-bahan khusus agar mampu menahan panas dan gaya dibandingkan dengan bagian piston yang lain. 

Desainnya juga harus memfasilitasi pendistribusian energi yang dihasilkan oleh pembakaran ke area lain di piston dan turun ke poros engkol. 

Dari penjelasan tersebut, dapat Anda lihat bahwa fungsi utama dari kepala piston antara lain menahan tekanan pembakaran dan memungkinkan pembakaran merata dengan memutar campuran udara bahan bakar. 

Kepala piston juga berguna untuk melindungi bagian-bagian di bawahnya dari kerusakan akibat panas. Peranan komponen ini sangat penting, karena menjadi komponen penyekat sekaligus pemicu daya engkol terjadi pada mesin.

Mekanismenya, mesin akan memindahkan tenaga ledakan menjadi daya gerak naik turun ke batang piston. Dengan begitu, terjadilah ledakan pembakaran pada celah kepala piston dan dinding silinder.

Ketika daya ledak tersebut menjadi panas, kekuatan ledakan atau kompresi akan memicu daya dorong pada kepala piston sehingga akan membuatnya turun. Lalu, karena adanya daya engkol, maka kepala piston akan kembali ke posisi semula untuk menyekat ledakan selanjutnya.

2. Rok Piston 

Ini adalah komponen pada piston yang mengelilingi bagian silinder rakitan piston, tepat di bawah kenop. Rok piston biasanya beralur dan terbuat dari besi cor atau baja. Untuk mencegah piston terikat pada kondisi suhu tinggi, seringkali rok didesain berbentuk elips.

Fungsi komponen ini adalah untuk menyelaraskan rakitan piston di dalam silinder. Pergerakan piston biasanya tidak beraturan. Tanpa rok, berarti piston membentur sisi silinder. 

3. Ring Piston

Komponen piston selanjutnya ada ring atau cincin. Ini adalah potongan melingkar yang masuk ke alur piston yang terletak di rok.

Fungsi ring piston antara lain menyegel ruang bakar dengan menjaga jarak bebas piston dan silinder yang benar. Selain itu, komponen ini juga berguna untuk menggerakkan oli mesin ke atas dan ke bawah dinding silinder. 

Dalam hal ini, ring piston terbagi menjadi 3 macam, yakni cincin kompresi, cincin wiper, dan cincin kontrol oli.

Cincin kompresi terletak di bagian atas rakitan piston. Bagian ini juga dikenal sebagai cincin tekanan dan berfungsi untuk mencegah bocornya gas pembakaran ke dalam lubang silinder. 

Selanjutnya, ada cincin wiper yang berfungsi mengikis oli dari dinding silinder. Cincin terakhir, yang dikenal sebagai cincin kontrol oli piston. Bagian ini berfungsi menyeka oli dari dinding silinder. 

Pada beberapa piston, ring kontrol oli juga memiliki lubang-lubang kecil yang dibuat di dalamnya untuk membantu mengeluarkan minyak berlebih sehingga kembali ke bak mesin.

4. Connecting Rod 

Ini adalah komponen piston yang menghubungkan dengan poros engkol di salah satu ujung dan pin piston di ujung lainnya. Komponen ini biasa disebut dengan istilah conrod, singkatan dari connecting rod (batang penghubung).

Tergantung pada aplikasi mesinnya, conrod bisa terbuat dari beberapa macam bahan, di antaranya baja, aluminium, atau besi. Sementara itu dari segi desainnya, komponen ini memiliki 3 bagian utama, yaitu small end, big end, dan beam.

Small end mengacu pada bagian yang menyambung dengan pin, sedangkan big end adalah bagian yang menyambung ke poros engkol. 

Di sisi lain, beam adalah bagian yang terletak di antara kedua ujungnya. Pada beberapa piston, beam diberi lubang untuk mengalirkan minyak pelumas yang berasal dari ring piston.

5. Pin Piston

Pin piston mengacu pada poros yang menghubungkan piston dengan batang piston. Jenis penghubung antara piston dan pin piston terdapat 4 tipe.

Di antaranya ada Tipe Bolted (terhubung menggunakan sekrup atau baut), Press Fit (pemasangan pena piston dengan cara dipres), Fixed (pemasangan pena piston dengan pengelasan), dan Full Floating (memungkinkan pena piston bergerak lebih fleksibel).

Baca Juga : Mengenal Ring Piston Mobil dan Pertanda Ada Masalah

Fungsi pena piston tidak hanya terbatas pada penyambungan, tetapi juga memiliki peran penting dalam memindahkan tenaga dari piston ke batang piston. 

Melalui gerakan bolak-balik piston, pena piston mengubah gerakan linier menjadi gerakan putar pada poros engkol, yang merupakan inti dari pembangkit tenaga dalam mesin kendaraan.  

6. Baut Piston

Untuk menghubungkan conrod ke poros engkol, dibutuhkan baut piston. Tujuannya tak lain adalah untuk menahan tekanan mekanis dari pergerakan batang piston. Baut merupakan salah satu komponen rakitan piston yang dapat Anda ganti secara terpisah.

Pilihan desain baut piston ada berbagai macam, ada yang berbentuk heksagonal, bentuk datar, bulat, timbul, hingga berulir atau tidak berulir. Ada juga yang jenisnya baut tertutup dan baut tembus. 

7. Snap Ring

Untuk memaksimalkan daya rekat pada pena piston, snap ring di pasang pada lubang sesuai dengan kebutuhan ruang pada batang piston. Snap ring bertindak sebagai penahan atau pengunci untuk memastikan pena piston tetap terpasang dengan aman. 

Tanpa snap ring, pena piston mungkin tidak terpasang dengan baik atau bahkan bisa keluar dari lubang batang piston yang dapat memicu kerusakan lebih parah.

Cara Merawat Komponen Piston

Untuk menjaga performa dan mur pemakaian mesin yang optimal, Anda harus meluangkan waktu untuk merawat piston Anda. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda terapkan:

  • Gunakan bahan bakar berkualitas tinggi untuk mengurangi simpanan karbon.
  • Pantau kinerja mesin untuk melihat tanda-tanda awal keausan.
  • Sejajarkan ring piston dengan benar.
  • Ganti busi setiap 10.000 km untuk membantu mencegah piston dari keretakan.
  • Gunakan kompresor cincin untuk memasukkan piston.
  • Ganti oli dan filter oli secara berkala untuk mencegah penumpukan kotoran dan kontaminan yang dapat menyumbat ring piston.
  • Pastikan sistem pendingin berfungsi dengan benar untuk mencegah mesin piston terlalu panas.
  • Lakukan perawatan rutin sesuai jadwal.

Penutup

Secara keseluruhan, piston merupakan bagian yang tak terpisahkan dari setiap mobil. Oleh sebab itu, komponen piston harus mendapatkan perawatan atau servis terbaik agar kinerja mesin mobil Anda selalu prima dan memperpanjang umur pemakaiannya.

Kabar baiknya, Anda bisa mengandalkan layanan perawatan berkala dari Suzuki yang senantiasa menyediakan produk berkualitas tinggi dan penawaran harga yang terjangkau di kelasnya.

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat