Intip Perbedaan Mekanisme Katup OHV, SOHC dan DOHC
28 Oktober 2024
Admin
Bagikan
Sistem katup dalam mesin pembakaran internal memainkan peran penting dalam mengatur aliran bahan bakar dan udara ke dalam silinder serta gas buang yang keluar dari mesin. Ada beberapa jenis mekanisme katup yang umum digunakan pada mesin mobil, yaitu OHV, SOHC, dan DOHC. Sebaiknya Anda juga memahami perbedaan OHV dan OHC.
Masing-masing sistem ini memiliki karakteristik dan perbedaan mekanisme kerja yang mempengaruhi kinerja mesin. Artikel ini akan memberikan penjelasannya dengan runtut dan mudah dipahami.
Pengertian Mekanisme Katup, Perbedaan OHV dan OHC
Mekanisme katup mengacu pada sistem yang digunakan untuk mengatur pembukaan dan penutupan katup-katup di dalam mesin pembakaran internal. Setiap mesin memiliki dua jenis katup utama: katup masuk (intake valve) dan katup buang (exhaust valve).
Katup-katup ini diatur oleh camshaft yang berfungsi mengontrol kapan katup harus terbuka atau tertutup, berdasarkan siklus pembakaran mesin. Perbedaan utama antara berbagai mekanisme katup terletak pada posisi camshaft dan cara penggerak katup.
Pada mesin modern, ada beberapa jenis mekanisme katup yang umum digunakan, yaitu:
- OHV (Overhead Valve)
- SOHC (Single Overhead Camshaft)
- DOHC (Dual Overhead Camshaft)
Masing-masing mekanisme ini menawarkan kelebihan dan kekurangan tersendiri. Baik dalam hal efisiensi, tenaga, maupun tingkat kompleksitas mekanis. Anda juga dapat memahami perbedaan OHV dan OHC pada point berikutnya.
Jenis Sistem Katup Berdasarkan Mekanisme Kerja
Berikut adalah penjelasan mengenai tiga jenis sistem katup yang berbeda berdasarkan mekanisme kerjanya. Termasuk memahami perbedaan OHV dan OHC:
1. OHV (Overhead Valve)
Baca Juga : 8 Cara Merawat Interior Mobil agar Nyaman dan Awet
OHV, atau Overhead Valve, merupakan salah satu mekanisme katup tertua yang digunakan pada mesin mobil. Dalam sistem ini, camshaft ditempatkan di dalam blok mesin, bukan di kepala silinder seperti pada SOHC dan DOHC.
Untuk membuka katup, OHV menggunakan pushrod (batang pendorong) yang terhubung dari camshaft ke rocker arm (lengan pengayun). Rocker arm inilah yang kemudian menggerakkan katup masuk dan katup buang.
Karena camshaft terletak di bawah, sistem OHV memiliki desain yang lebih kompak dibandingkan dengan mekanisme overhead lainnya. Namun, sistem ini memiliki beberapa kelemahan, terutama dalam hal performa pada kecepatan mesin tinggi.
Akibat melibatkan banyak komponen bergerak seperti pushrod dan rocker arm, respons katup dalam sistem OHV cenderung lebih lambat dibandingkan SOHC dan DOHC. Sistem katup yang bisa mengurangi efisiensi pada putaran mesin yang tinggi.
Meski begitu, OHV masih banyak digunakan dalam mesin berukuran kecil atau dalam kendaraan-kendaraan tertentu yang mengutamakan durabilitas dan kesederhanaan desain.
2. SOHC (Single Overhead Camshaft)
SOHC, atau Single Overhead Camshaft, mengatasi beberapa kelemahan yang ada pada sistem OHV. Pada SOHC, camshaft diposisikan langsung di atas kepala silinder, yang memungkinkan camshaft untuk langsung menggerakkan katup melalui rocker arm, tanpa memerlukan pushrod.
Dengan desain ini, gerakan katup menjadi lebih cepat dan lebih responsif karena jalur penggerak katup lebih pendek dan sederhana. Ini yang menjadi perbedaan OHV dan OHC.
Pada mesin SOHC, satu camshaft bertanggung jawab untuk mengatur pembukaan dan penutupan baik katup masuk maupun katup buang. Dengan demikian, SOHC memberikan efisiensi yang lebih baik daripada OHV, terutama dalam hal konsumsi bahan bakar dan kontrol emisi.
Namun, sistem ini tetap memiliki keterbatasan. Meskipun lebih efisien dibandingkan OHV, SOHC tidak mampu mengatur aliran udara sebaik sistem DOHC, terutama pada putaran mesin tinggi. Mesin-mesin SOHC lebih umum ditemukan pada kendaraan yang mengutamakan keseimbangan antara performa dan efisiensi bahan bakar.
3. DOHC (Dual Overhead Camshaft)
DOHC, atau Dual Overhead Camshaft, merupakan evolusi lebih lanjut dari sistem SOHC. Seperti namanya, DOHC menggunakan dua camshaft terpisah yang diposisikan di atas kepala silinder.
Satu camshaft mengatur katup masuk, sementara camshaft lainnya mengatur katup buang. Keuntungan utama dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mengatur lebih banyak katup.
Pada kebanyakan mesin DOHC, setiap silinder memiliki empat katup: dua katup masuk dan dua katup buang. Hal ini memungkinkan aliran udara yang lebih baik ke dalam ruang bakar dan pembuangan gas yang lebih efisien.
Dengan lebih banyak katup yang terlibat, sistem DOHC memungkinkan mesin bekerja dengan lebih efisien dan menghasilkan tenaga yang lebih besar. Terutama pada putaran mesin tinggi.
Selain itu, perbedaan OHV dan OHC khusus untuk DOHC, yaitu memberikan kontrol waktu buka-tutup katup yang lebih presisi, yang meningkatkan efisiensi pembakaran dan memaksimalkan performa mesin. Namun, karena kompleksitas desainnya, DOHC memerlukan lebih banyak komponen, sehingga biaya produksi dan perawatan cenderung lebih tinggi dibandingkan SOHC dan OHV.
Fungsi Sistem Katup
Setelah memahami perbedaan OHV dan OHC, sebaiknya ketahui fungsi utama dari sistem katup. Dalam mesin pembakaran internal, fungsi utama sistem katup adalah untuk mengatur aliran masuk dan keluar gas dari ruang bakar.
Ada dua jenis katup yang bekerja dalam siklus pembakaran: katup masuk dan katup keluar.
1. Katup Masuk
Katup masuk berfungsi untuk mengatur aliran udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar. Pada tahap intake, katup masuk terbuka, memungkinkan campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam silinder.
Saat piston bergerak ke bawah, campuran ini tersedot ke dalam ruang bakar untuk kemudian dikompresi pada tahap berikutnya.
Baca Juga : Tips Saat Melakukan Test Drive Mobil Suzuki di Booth GIIAS 2024
Waktu dan durasi pembukaan katup masuk sangat penting untuk memastikan campuran udara yang optimal dan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar. Jika katup masuk terbuka terlalu cepat atau terlalu lambat, efisiensi pembakaran akan terganggu, yang bisa berdampak pada performa mesin dan konsumsi bahan bakar.
Pada mesin DOHC yang memiliki dua katup masuk per silinder, lebih banyak udara dapat masuk ke dalam ruang bakar, yang meningkatkan efisiensi dan tenaga mesin. Hal ini sangat penting pada kendaraan yang membutuhkan performa tinggi, seperti mobil sport atau mobil balap.
2. Katup Keluar
Setelah proses pembakaran selesai, gas hasil pembakaran perlu dikeluarkan dari silinder untuk memulai siklus baru. Di sinilah peran katup keluar menjadi penting.
Katup ini terbuka pada tahap exhaust, memungkinkan gas buang untuk keluar dari ruang bakar melalui saluran pembuangan. Sama seperti katup masuk, waktu dan durasi pembukaan katup keluar harus diatur dengan sangat presisi agar tidak mengganggu siklus pembakaran berikutnya.
Pada mesin DOHC, dua katup keluar per silinder memungkinkan gas buang untuk dikeluarkan dengan lebih cepat dan efisien. Hal ini membantu mesin untuk bekerja lebih lancar dan mengurangi tekanan di dalam silinder, yang dapat meningkatkan performa pada kecepatan tinggi.
Sistem katup merupakan komponen kunci dalam mesin pembakaran internal yang mempengaruhi efisiensi dan performa kendaraan. Meskipun OHV, SOHC, dan DOHC memiliki fungsi dasar yang sama, ketiga sistem ini memiliki perbedaan..
OHV lebih sederhana dan kompak, tetapi kurang efisien pada putaran tinggi. SOHC meningkatkan efisiensi dengan camshaft tunggal yang lebih responsif. Sementara DOHC menawarkan kinerja terbaik dengan dua camshaft yang mengatur lebih banyak katup.
Memahami perbedaan OHV dan OHV katup ini dapat membantu pengguna atau penggemar otomotif dalam memilih jenis mesin yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya berkendara mereka. Simak artikel menarik lainnya di Tips Otomotif Suzuki.