Tips & Trik

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Mengemudi saat Berpuasa

24 Februari 2025

account iconAdmin

Cropped Image1740367092153

Bagikan

Bulan Ramadan merupakan waktu yang penuh berkah bagi umat Islam, di mana umat Muslim diwajibkan untuk menahan lapar dan haus dari fajar hingga maghrib. Meskipun puasa adalah ibadah yang bermanfaat, namun dapat memengaruhi kondisi fisik dan mental. 

Salah satu kegiatan yang perlu diperhatikan selama bulan Ramadan adalah mengemudi. Mengemudi saat sedang menahan lapar dan haus bisa menjadi tantangan tersendiri karena beberapa faktor. Seperti kelelahan, dehidrasi, dan penurunan konsentrasi. 

Artikel ini akan membahas beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengemudi saat bulan Ramadan.

Mau Berkendara saat Puasa? Pahami Hal Ini Dulu, Ya!

Kondisi fisik seseorang berbeda-beda, termasuk saat menunaikan ibadah di bulan Ramadan. Untuk itu, sebelum mengemudi atau menyetir saat sedang ibadah  di bulan Ramadan, sebaiknya perhatikan hal berikut:

1. Persiapan Fisik dan Kesehatan

Sebelum berkendara, sebaiknya siapkan dulu fisik Anda. Bagaimana caranya? Berikut di antaranya:

  • Menu Sahur yang Seimbang

Makan sahur menjadi langkah krusial untuk menjaga energi sepanjang hari. Hindari makanan pedas dan berminyak yang bisa memperburuk dehidrasi, serta pilih hidangan sehat seperti telur, kacang, dan sayuran. 

Minum air putih yang cukup sebelum imsak. Namun, hindari minuman berkafein seperti kopi yang bisa mempercepat kelelahan.

  • Istirahat yang Berkualitas

Pola tidur yang terganggu selama puasa dapat menyebabkan kelelahan. Pastikan mendapatkan tidur malam yang memadai (7-8 jam) dan hindari begadang setelah shalat Tarawih. 

Jika merasa mengantuk sebelum mengemudi, lakukan power nap singkat (15-20 menit) untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun jika masih merasa mengantuk, sebaiknya tunda dulu perjalanan Anda.

  • Pantau Kondisi Fisik

Jika merasa lemas atau mengalami gejala dehidrasi (seperti kepala pusing dan mulut kering), jangan memaksakan diri untuk mengemudi. Kecelakaan sering terjadi karena kurangnya konsentrasi akibat kondisi tubuh yang tidak prima.

Baca Juga : Kebiasaan Buruk Saat Mengemudi Mobil Ini Bikin Boros Bensin

Meskipun Anda tidak bisa minum dengan bebas, pastikan untuk menghidrasi tubuh dengan baik saat sahur dan berbuka. 

Konsumsi air putih yang cukup di waktu sahur dan berbuka akan membantu tubuh bertahan lebih baik sepanjang hari.

Selain itu, salah satu masalah yang sering dialami saat Ramadan adalah kelelahan. Kelelahan fisik dan mental bisa sangat mempengaruhi fokus dan kewaspadaan pengendara. 

Tidak ada makan dan minum selama beberapa jam tentu saja menguras energi tubuh. Apalagi jika Anda menjalani aktivitas yang padat, seperti bekerja atau menjalankan tugas-tugas rumah tangga. 

Kelelahan ini bisa menurunkan kemampuan reaksi dan pengambilan keputusan yang sangat penting saat mengemudi.

Pantau selalu kondisi fisik Anda. Apabila mulai merasakan gejala tertentu, sebaiknya tunda waktu berkendara dengan istirahat sejenak.

2. Strategi Berkendara yang Aman

Supaya tetap aman dalam berkendara, sebaiknya gunakan strategi yang tepat atau bahasa sederhananya adalah merencanakan perjalanan. Berikut ini beberapa tipsnya:

  • Buat Rencana Perjalanan dengan Cermat

Hindari berkendara di jam-jam sibuk (sekitar waktu berbuka atau pulang kerja) karena lalu lintas padat meningkatkan risiko kecelakaan. Waktu yang paling tepat untuk mengemudi adalah setelah berbuka atau menjelang sahur. 

Pada kedua waktu tersebut, tubuh sudah mendapatkan asupan makanan dan minuman, sehingga energi dan hidrasi tubuh kembali pulih. 

Jika Anda mengemudi menjelang waktu berbuka, pastikan untuk berhenti sejenak dan makan sedikit untuk mengisi energi tubuh agar tidak lemas saat berkendara.

Kemudian gunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute alternatif dan antisipasi kemacetan. Aplikasi ini sangat berguna bagi Anda dalam memperlancar perjalanan.

  • Jaga Jarak Aman dan Kecepatan

Kurangi kecepatan, terutama di area lalu lintas padat. Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan (setidaknya 3 detik) untuk memberikan waktu reaksi yang lebih panjang. 

Hindari tiba-tiba menyalip atau berhenti, karena konsentrasi yang menurun dapat memperlambat reaksi.

  • Hindari Distraksi

Matikan musik yang menenangkan atau suara yang bisa membuat kantuk. Jangan menggunakan ponsel saat mengemudi, bahkan untuk navigasi, karena gangguan ini bisa menurunkan kewaspadaan.

Usahakan untuk menunda penggunaan ponsel atau gadget lainnya sampai Anda berhenti di tempat yang aman, terlebih ketika sedang puasa.

3. Perawatan Kendaraan

Sebelum memulai perjalanan, sangat penting untuk memeriksa kondisi kendaraan Anda. Hal ini terutama berlaku di bulan Ramadan, ketika pengendara mungkin merasa lebih cepat lelah atau kurang fokus. 

Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima untuk menghindari masalah teknis di tengah perjalanan, seperti mesin yang mogok atau rem yang kurang berfungsi. Periksa bahan bakar, tekanan ban, dan sistem pendingin mobil. 

Jangan lupa untuk memeriksa lampu dan sistem kelistrikan, sehingga Anda tidak menghadapi masalah teknis yang bisa memperburuk situasi saat sedang mengemudi dalam kondisi kurang optimal.

4. Psikologi dan Mentalitas

Puasa dapat memengaruhi suasana hati seseorang. Rasa lapar dan dehidrasi dapat memicu emosi yang lebih intens, seperti mudah marah atau frustrasi. 

Saat mengemudi, perasaan ini bisa menyebabkan pengendara menjadi lebih agresif atau terburu-buru, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Penting untuk tetap tenang dan sabar saat mengemudi, meskipun Anda merasa lapar atau lelah. Jangan biarkan emosi Anda memengaruhi keputusan berkendara.

Latih teknik relaksasi, seperti mengambil napas dalam-dalam atau mendengarkan musik ringan, untuk mengurangi kecemasan.

Baca Juga : Kebiasaan Buruk Saat Mengemudi Mobil Ini Bikin Boros Bensin

Jika merasa kantuk atau kelelahan, segera menepi dan beristirahat. Kecelakaan lebih sering terjadi pada minggu pertama Ramadan karena tubuh belum terbiasa dengan perubahan sirkadian.

5. Posisi Berkendara yang Ergonomis

Salah satu hal yang sering terabaikan saat mengemudi adalah posisi tubuh. Posisi berkendara yang ergonomis sangat penting, terutama saat sedang puasa, karena tubuh cenderung lebih cepat merasa lelah jika posisi mengemudi tidak nyaman. 

Posisi yang buruk bisa menyebabkan ketegangan otot, sakit punggung, atau bahkan kesemutan pada tangan. Hal ini akan mengganggu fokus dan kenyamanan selama perjalanan.

Atur kursi mobil Anda sehingga pandangan ke jalan tetap jelas dan Anda tidak perlu membungkuk atau mengangkat kepala terlalu tinggi. Kemudian, pastikan tangan Anda bisa menggenggam kemudi dengan nyaman. 

Posisi tangan yang ideal adalah pada posisi 9 dan 3 jam pada setir, atau sedikit lebih rendah, tergantung kenyamanan. Posisi ini akan mengurangi ketegangan pada lengan dan bahu.

Lalu, posisi siku Anda harus sedikit menekuk dan tidak kaku. Pastikan punggung Anda selalu menyentuh sandaran kursi, sehingga tubuh Anda tidak mudah lelah selama perjalanan panjang.

Terakhir adalah posisi kepala harus dalam kondisi tegak dan sejajar dengan punggung untuk menghindari ketegangan pada leher. 

Hindari menunduk atau menengadah terlalu lama, karena hal ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengurangi konsentrasi saat berkendara.

Berkendara saat bulan Ramadan membutuhkan perhatian ekstra terhadap kondisi fisik, mental, dan lingkungan. Dengan memprioritaskan istirahat, makan sehat, dan strategi mengemudi yang hati-hati, risiko kecelakaan dapat diminimalkan. 

Ingat, keselamatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga kewajiban sosial untuk melindungi semua pengguna jalan. 

Dengan persiapan yang matang, bulan puasa bisa dijalani dengan aman dan penuh berkah. Selanjutnya, simak juga berbagai informasi otomotif lainnya di laman Suzuki.

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat