Fungsi Ring Piston Motor Dan Tanda Kerusakannya
24 November 2020
Admin
Bagikan
Ring piston atau yang disebut juga ring seher adalah salah satu komponen motor yang cukup penting dan dipasang menjadi satu dengan piston motor.
Motor Anda tidak nyaman digunakan? Cobalah cek ring piston pada motor Anda, salah satu komponen penting yang dipasang dengan piston.
Ring piston ini terkadang tidak bekerja ketika motor sedang mogok, dan jika dibuka, maka piston akan berada dalam kondisi yang tidak sempurna.
Tapi tahukah Anda apa itu ring piston atau ring seher? Selain itu, bagaimana cara kerja ring ini pada motor yang Anda?
Nah, sebelum mengetahuinya, kenalilah terlebih dahulu fungsi ring piston motor dan tanda kerusakannya berikut ini.
Pengertian Ring Piston
Ring piston atau yang disebut juga ring seher adalah salah satu komponen motor yang mampu mempengaruhi kinerja pada mesin. Komponen ini dipasang menjadi satu dengan piston motor.
Sesuai namanya, komponen ini berbentuk cincin dan ukuran diameternya lebih besar daripada piston.
Karena teksturnya yang elastis, maka ring ini jika dimasukkan dalam blok silinder sehingga dapat mengembang dan merapat. Hal ini akan menutup celah yang ada. Komponen motor yang satu ini berfungsi sebagai pembatas antara piston dengan dinding silinder dalam proses pembakaran.
Umumnya, ring piston terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian paling, bagian tengah, dan paling bawah. Ring piston paling atas merupakan ring kompresi satu. Ring bagian tengah merupakan kompresi dua. Sedangkan ring bagian bawah merupakan ring oli.
Fungsi Ring Piston
Baca Juga : Ada Banyak Faktor, Ini Penyebab Lampu Motor Redup
Berdasarkan letaknya, setiap bagian ring seher memiliki fungsinya masing-masing. Ring seher pertama atau yang paling atas berfungsi untuk menahan tekanan kompresi yang dihasilkan pada proses pembakaran.
Fungsi ring kedua atau tengah adalah sebagai kompresi sekaligus menyapu pelumas atau oli liner.
Ring paling atas dan tengah juga berfungsi untuk menjaga kompresi mesin agar dapat menghasilkan daya ledak.
Sedangkan ring ketiga atau yang sering disebut ring oil berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan membawa pelumas untuk piston dan linernya. Ring ketiga ini menjaga oli di liner agar tidak ikut naik masuk pada ruang bakar.
Secara keseluruhan, adanya ring piston atau ring seher pada motor memiliki tiga fungsi. Ketiga fungsi tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
- Mencegah kebocoran kompresi
Ring piston biasanya terletak di bagian atas ruang piston, dan disebut sebagai ring kompresi. Ring ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran kompresi dalam ruang bakar. Ruang bakar sendiri berisi campuran antara udara dan bahan bakar.
Tinggi rendahnya tingkat kompresi dapat berpengaruh pada keadaan dan juga kinerja pada mesin. Jika kompresi mesin terlalu tinggi, maka mesin akan menjadi ngelitik. Sedangkan jika kompresinya berkurang, akan mengakibatkan lost power atau tenaga berkurang.
- Mencegah masuknya oli mesin pada ruang bakar
Ring kompresi bagian tengah dan ring oli berperan untuk mencegah oli mesin masuk pada ruang bahan bakar. Ring kompresi memiliki sisi luar berbentuk tirus yang menghadap ke dinding silinder. Sisi tirus ini akan menyapu oli mesin pada dinding silinder ketika ring piston bergerak turun.
Sedangkan ring oli berbentuk seperti pegas dengan rongga oli di sekelilingnya. Adanya ring ini membuat dinding silinder tetap terlumasi, namun oli mesin tidak dapat menembus ruang bahan bakar.
- Menyalurkan panas dari piston ke dinding silinder
Fungsi ring piston selanjutnya adalah dapat menyalurkan panas dari piston ke dinding silinder. Ring paling atas dan bagian tengah merupakan komponen yang ikut andil pada fungsi ini.
Piston motor sendiri memiliki permukaan yang menerima tekanan dan panas cukup tinggi. Ring paling atas dan tengah akan menyalurkan panas dari piston ke dinding silinder. Hal ini membuat temperatur permukaan atas piston lebih stabil.
Cara Kerja Ring Piston
Ring piston, bekerja dalam proses pembakaran, yaitu pada titik mati bawah dan atas. Ketika dalam ruang bakar terjadi tekanan akibat gas buang, maka ring oil kemudian bekerja untuk mengembang ke bagian dinding silinder.
Kemudian, saat ring piston bergerak dari posisi titik mati atas ke bawah, maka ring oil yang tadinya berada di atas akan berubah menjadi di bawah. Pada posisi tersebutlah terjadi gesekan antara ring oil dan dinding silinder.
Saat ring piston bergerak dari posisi titik mati bawah menuju titik mati atas, maka saat itulah terjadi proses buang. Proses ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan kompresi yang sempurna.
Penyebab Kerusakan Ring Piston
Perlu Anda ketahui bahwa ring piston harus terpasang dengan rapat hingga tidak menimbulkan celah. Ring piston yang aus atau longgar tentunya akan menimbulkan masalah.
Kerusakan ring piston ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
- Umur
Ring piston sebenarnya merupakan komponen slow moving, sehingga selang waktu penggantiannya bisa sangat lama. Penggantiannya tidak dapat dipastikan jeda waktunya. Hal ini tergantung pemakaian dan perawatan motor Anda.
- Filter udara
Filter udara yang jarang dibersihkan akan menumpuk banyak debu. Debu ini akan terhisap ke dalam proses pembakaran membuat kerak karbon yang menempel pada permukaan piston dan sela-sela ring piston.
Kemudian, kerak karbon semakin lama dapat mengganjal ring, sehingga memunculkan celah antara ring dan dinding silinder. Hal ini telah dijelaskan di atas, bahwa kondisi tersebut akan membuat oli dapat mengalir dari penampungan ke ruang bakar, sehingga oli mesin cepat habis.
- Oli mesin
Baca Juga : Mudah, Ini Tips Mengatasi Piringan Cakram Motor Yang Macet
Keterlambatan penggantian oli mesin dapat mengurangi kemampuan oli untuk melumasi komponen mesin. Efeknya, pada liner silinder dan badan piston akan timbul baret halus. Baret ini lama kelamaan bisa mengganggu kinerja ring piston. Maka, sebaiknya Anda harus mengganti oli mesin secara rutin.
Tanda-Tanda Kerusakan
Untuk mengetahui kesehatan ring piston pada motor, Anda dapat memperhatikan gejalanya. Berikut tanda kerusakan pada ring piston pada kendaraan bermotor.
- Oli mesin cepat habis
Jika oli mesin motor Anda cepat habis, kemungkinan bisa diakibatkan oleh ring seher yang sudah aus atau lemah.
Ring yang seharusnya mampu merapatkan celah antara piston dan blok silinder agar tidak ada aliran oli dari penampung ke ruang bakar, menjadi kehilangan fungsinya.
Ketika ring aus, oli lebih mudah masuk ke ruang bakar ketika piston bergerak naik turun. Hal ini membuat oli terbakar sia-sia sehingga cepat berkurang dan habis.
- Keluar asap putih dari knalpot
Berkaitan dengan gejala pertama kerusakan ring piston, oli yang terbakar dalam ruang bakar akan menimbulkan asap putih. Tanda adalah gejala ini yang paling mudah dilihat.
Jika motor Anda mengeluarkan asap putih kebiruan, segera cek oli mesinnya. Jika semakin cepat berkurang, gantilah ring seher Anda.
- Kick starter lebih ringan kadang ngelos
Jika kick starter menjadi lebih ringan daripada biasanya, ini menjadi salah satu tanda ring piston motor Anda sudah longgar. Hal ini karena piston tidak dapat memampatkan udara dan bensin secara maksimal, sehingga mengakibatkan tekanan kompresi semakin berkurang.
Jika Anda menjumpai gejala di atas pada motor, jangan buru-buru mendiagnosanya. Bisa saja ada komponen lain yang rusak.
Oleh karena itu, mintalah bantuan pada ahlinya. Bawa kendaraan kesayangan Anda ke bengkel Suzuki terdekat guna melakukan pemeriksaan dan perbaikan.