Fungsi Per Cvt Pada Motor Matic & Tanda Kerusakannya
31 Mei 2025
Admin

Bagikan
Motor matic semakin populer di kalangan pengguna motor perkotaan, karena mudah penggunaannya. Salah satu komponen kunci yang membuat motor matic berjalan mulus adalah per CVT (Continuously Variable Transmission). Apa itu?
Artikel ini membahas secara lengkap apa itu per yang ada di matic, fungsinya, tanda kerusakan, cara mencegah, dan langkah perbaikannya.
Apa Itu Per CVT?
Per (Continuously Variable Transmission) adalah bagian dari sistem transmisi otomatis pada motor matic yang berfungsi untuk mengatur rasio transmisi secara otomatis tanpa langkah gigi tetap.
CVT (Continuously Variable Transmission) menggunakan mekanisme pulley dan sabuk (V-belt) untuk menghubungkan tenaga dari mesin ke roda belakang.
Secara fisik, per ini memiliki ukuran besar dan bentuk spiral tebal. Saat mesin berputar rendah, per menekan sliding sheave agar puli tetap rapat.
Lalu, begitu putaran mesin meningkat, gaya sentrifugal akan melawan kekuatan per. Sehingga puli mulai membuka dan sabuk berpindah posisi untuk menyesuaikan rasio transmisi.
Fungsi Per CVT
Per ini memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting bagi performa dan efisiensi motor matic, di antaranya:
1. Mengatur Perbandingan Gigi Otomatis
Per Continuously Variable Transmission memungkinkan motor matic berpindah rasio gigi secara halus dan otomatis, tanpa perlu perpindahan gigi manual seperti pada motor bebek. Ini membuat akselerasi lebih mulus dan responsif.
2. Menjaga Tegangan Sabuk CVT
Pegas CVT memastikan sabuk CVT selalu berada pada ketegangan yang tepat, mencegah slip dan keausan berlebih pada sabuk maupun puli.
3. Stabilitas dan Responsivitas
Baca Juga : Harus Rajin, Ini Penyebab Oli Motor Cepat Habis
Dengan fungsi pengaturan otomatis, per CVT membantu motor tetap stabil dan responsif saat akselerasi maupun deselerasi. Ini penting untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara.
4. Efisiensi Bahan Bakar
Per yang satu ini membantu mesin bekerja pada putaran optimal, sehingga konsumsi bahan bakar lebih efisien.
5. Perpanjang Umur Komponen CVT
Tegangan sabuk yang terjaga dan perpindahan gigi yang mulus akan memperpanjang umur sabuk, puli, dan komponen lain di sistem CVT.
6. Menyesuaikan Kinerja dengan Kondisi Jalan
Saat melewati tanjakan atau membawa beban berat, per ini akan menyesuaikan tekanan agar transmisi tetap optimal.
Tanda Per CVT Rusak
Kerusakan pada CVT dapat menurunkan performa motor matic secara signifikan. Berikut beberapa tanda CVT mulai bermasalah:
1. Tarikan Motor Lemot atau Tidak Responsif
Salah satu gejala paling umum adalah tarikan motor yang tiba-tiba jadi lemot, berat, atau tidak bertenaga, terutama saat awal akselerasi.
2. Sering Muncul Getaran atau Gredek
Getaran yang tidak biasa saat motor berakselerasi atau berjalan pelan bisa menjadi tanda per komponen CVT mulai lemah atau aus.
3. Akselerasi Tersendat atau Tidak Mulus
Motor terasa tersendat-sendat, bahkan pada putaran mesin rendah. Ini bisa terjadi akibat daya cengkraman kampas kopling yang tidak optimal karena per pada CVT lemah.
4. Ban Belakang Berputar saat Mesin Diam
Jika ban belakang berputar cepat meski mesin dalam kondisi idle, kemungkinan per komponen CVT sudah tidak mampu menahan sliding sheave dengan baik.
5. Penurunan Efisiensi Bahan Bakar
Performa mesin yang menurun akibat CVT lemah dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat.
6. Kampas Ganda Cepat Aus
Per komponen CVT yang lemah menyebabkan kampas ganda cepat terbuka dan aus, bahkan bisa menyebabkan mangkuk kampas terbakar.
7. Muncul Suara Aneh saat Mengurangi Kecepatan
Suara aneh atau berisik saat motor mengurangi kecepatan juga bisa menjadi indikasi per CVT bermasalah.
Jika mengalami salah satu gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke bengkel terpercaya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Cara Mencegah Per CVT Rusak
Agar per komponen CVT dan sistem transmisi motor matic tetap awet, lakukan beberapa langkah pencegahan berikut:
1. Servis CVT secara Berkala
Lakukan servis rutin setiap 8.000-10.000 km atau sesuai rekomendasi pabrikan. Bersihkan komponen CVT dari debu dan kotoran yang bisa mempercepat keausan.
2. Ganti Oli CVT dan Oli Gardan
Oli CVT dan oli gardan harus Anda ganti secara rutin untuk menjaga pelumasan dan mencegah panas berlebih pada komponen. Ganti oli gardan setiap 2.000-3.000 km atau 3 bulan sekali.
3. Periksa dan Ganti V-Belt, Roller, dan Kampas Kopling
Komponen-komponen seperti V-belt, roller weight, dan per kopling ini bekerja bersama CVT. Jika salah satu aus, dapat mempercepat kerusakan per CVT.
4. Hindari Beban Berlebih dan Akselerasi Mendadak
Jangan membawa beban melebihi kapasitas motor Anda. Sebaiknya cari tahu berapa kapasitas motor Anda agar tidak kelebihan membawa beban. Lalu, hindari buka-tutup gas secara agresif yang dapat membebani sistem CVT.
5. Gunakan Suku Cadang Asli
Saat mengganti per komponen CVT atau komponen lain, gunakan suku cadang asli agar kualitas dan daya tahan tetap terjaga.
6. Pantau Tanda-tanda Kerusakan Sejak Dini
Jika muncul getaran, suara aneh, atau performa menurun, segera lakukan pengecekan sebelum kerusakan merembet ke komponen lain.
7. Jaga Suhu CVT
Hindari penggunaan motor dalam kondisi panas berlebih, seperti berkendara jarak jauh tanpa henti. Pastikan ventilasi di area CVT tidak tersumbat.
Memperbaiki Per CVT Rusak
Baca Juga : Harus Rajin, Ini Penyebab Oli Motor Cepat Habis
Jika CVT sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, berikut langkah perbaikan yang bisa Anda lakukan:
1. Pemeriksaan Awal
Bongkar cover CVT dan periksa kondisi per, puli, V-belt, roller, dan kampas kopling. Kemudian mekanik atau misa Anda bisa, coba cari tanda-tanda aus, retak, atau perubahan bentuk pada per komponen CVT.
2. Pembersihan Komponen
Jangan lupa untuk membersihkan semua komponen CVT menggunakan udara bertekanan atau kain bersih. Sebaiknya, hindari penggunaan cairan pembersih berlebihan pada kampas kopling.
3. Penggantian Per CVT
Jika per komponen CVT sudah lemah, aus, atau patah, segera ganti dengan yang baru. Sebagai saran, sebaiknya pilihlah per yang memiliki spesifikasi sesuai rekomendasi pabrikan untuk menjaga performa dan efisiensi motor.
4. Pemeriksaan Komponen Lain
Cek juga kondisi V-belt, roller, dan kampas kopling. Jika ditemukan keausan, segera ganti agar sistem CVT bekerja optimal.
5. Perakitan dan Uji Coba
Pasang kembali semua komponen dengan benar, lalu lakukan uji coba untuk memastikan performa motor kembali normal. Jika masih ada masalah, konsultasikan ke bengkel spesialis CVT.
6. Servis di Bengkel Resmi
Untuk hasil maksimal dan menghindari kesalahan pemasangan, lakukan servis dan penggantian per di bengkel resmi atau bengkel spesialis CVT.
Bengkel resmi memiliki teknologi diagnostik modern yang dapat membantu mekanik dalam melakukan deteksi masalh secara akurat.
Per pada CVT adalah komponen vital dalam sistem transmisi motor matic. Tugasnya antara lain mengatur rasio gigi, menjaga tegangan sabuk, serta memastikan akselerasi dan efisiensi bahan bakar tetap optimal.
Tanda-tanda kerusakannya seperti tarikan lemot, getaran, dan suara aneh harus segera diatasi agar tidak merusak komponen lain.
Lakukan perawatan rutin, gunakan suku cadang asli, dan segera ganti per CVT jika sudah aus agar motor matic Anda tetap nyaman dan aman digunakan setiap hari. Anda bisa melakukan servis rutin di bengkel resmi Suzuki terdekat.