Busi Racing untuk Motor Harian, Amankah?
11 Mei 2018
Admin
Bagikan
Ada banyak cara yang dilakukan pemilik motor agar tunggangannya jadi lebih ngebut, dari mulai ganti karburator, upgrade knalpot dan komponen lainnya. Jika masih kurang, si pemilik motor pun biasanya akan mengganti busi standar mereka dengan busi racing.
Baca Juga : Kenali 5 Penyebab Rantai Motor Berisik
Nah yang jadi masalah, belakangan ini banyak pemilik motor yang menggunakan busi racing, padahal motor yang dia gunakan bukan buat balapan, melainkan buat digunakan sehari-hari. Nah, kira-kira aman tidak ya busi racing digunakan untuk motor harian?
Berikut beberapa dampak buruk jika Anda memaksa motor harian memakai busi racing:
- Busi racing sudah dilengkapi dengan spesifikasi resistor yang lebih. Akibatnya, jika digunakan dalam motor harian, mesin akan sulit dinyalakan karena perbedaan sistem kelistrikan.
- Busi racing khusus digunakan untuk kompresi tinggi. Jika digunakan dalam motor harian, efeknya akan menyebabkan gagal pembakaran dan menimbulkan kerak.
- Dalam putaran tinggi, mesin motor akan terasa nyaman, tapi saat digunakan dalam putaran rendah, motor justru akan terasa brebet.
- Kinerja mesin akan terganggu, dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin, posisi pembakaran yang tidak terpusat.
Intinya, busi racing sebaiknya tidak digunakan untuk motor harian (kecuali busi racing yang diciptakan khusus untuk pemakaian harian), pasalnya dampaknya bisa panjang dan berpengaruh kepada performa mesin dan kenyamanan Anda selama berkendara.
Busi Cepat Rusak!
Baca Juga : Nekat Lewati Banjir, Ini Ciri Oli Mobil yang Sudah Tercampur Air
Pada dasarnya busi diciptakan dengan kemampuan membersihkan diri atau self-cleaner. Nah, busi racing dan busi standar memiliki angka self-cleaner (SC) yang berbeda, dengan acuan, busi racing hanya bekerja pada range temperatur tinggi, sementara busi standar sudah bisa bekerja sejak temperatur rendah.
Jika dipaksakan tetap bermain di putaran rendah, tentu self-cleaner dari busi racing ini tidak akan jalan, hingga akhirnya busi jadi berkerak, tenaga drop dan busi-nya mati.