Tips & Trik

Belum Tentu Keren! Modifikasi Motor ini Justru Bahaya

18 Agustus 2024

account iconAdmin

Modifikasi Motor Ini Justru Bahaya

Bagikan

Bagi sebagian pengguna, modifikasi motor adalah salah satu cara mereka untuk menyalurkan hobinya. Beberapa di antara mereka sangat suka mengutak-atik tampilan motornya, agar terasa lebih personal dan sesuai keinginan. 

Namun, ada beberapa modifikasi sepeda motor yang ternyata dapat membahayakan keselamatan. Tentunya, modifikasi seperti ini tidak diperkenankan karena bisa membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain.

9 Modifikasi Motor yang Berbahaya

Sebenarnya, modifikasi sepeda motor boleh saja dilakukan. Namun, Anda harus pandai-pandai memilih modifikasi yang aman. Agar tetap aman selama berkendara, sebaiknya hindari beberapa modifikasi berikut ini.

 

1. Menggunakan Mika Bening pada Lampu Belakang

 

Salah satu komponen yang kerap dimodifikasi yaitu lampu belakang, padahal hal ini sangat membahayakan lalu lintas di jalanan. Pasalnya, mika yang bening dapat menyilaukan pandangan pengguna jalan lain yang ada di belakang motor Anda. 

Menurut aturan, warna mika lampu belakang seharusnya adalah merah. Hal ini bertujuan agar pengendara yang ada di belakang tidak merasa silau pada saat kendaraan yang di depannya mengerem.

Jadi, menggunakan mika bening ini, tidak hanya berbahaya, tetapi juga menyalahi aturan yang berlaku di Indonesia. 

 

2. Memasang Lampu Tembak

 

Modifikasi berikutnya yang tidak kalah berbahaya yaitu pemasangan lampu tembak pada motor. Memang benar bahwa lampu ini dapat mengoptimalkan pencahayaan, tetapi dapat berbahaya jika Anda menggunakannya di jalan raya. 

Lampu tembak ini dapat membuat pengendara yang ada di depan merasa silau, terlebih saat berkendara di malam hari. Tentunya, hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya.

 

3. Memakai Ban Cacing

 

Modifikasi motor lainnya yang dapat membahayakan keselamatan yaitu menggunakan ban cacing pada motor. Pernahkah Anda melihat motor besar di jalan raya, dengan berbagai modifikasinya yang unik?

Baca Juga : Ini Penyebab Mesin Motor Cepat Panas dan Bau Sangit

Umumnya, pemilik motor tersebut seringkali melakukan modifikasi pada bagian ban. Tidak jarang dari mereka yang mengubah ban bawaan pabrikan dengan ban cacing. 

Biasanya, mereka akan menggunakkan ukuran roda 60/90 untuk roda belakang, dan 50/90 untuk roda depan. Tentunya, ukuran ban tersebut terbilang terlalu kecil untuk ukuran motor tersebut.

Umumnya, ban cacing ini digunakan untuk kompetisi drag race. Sayangnya, modifikasi seperti ini sangat tidak dianjurkan untuk penggunaan sehari-hari. 

Pasalnya, ban cacing memiliki permukaan traksi yang minim. Jadi, dapat mengganggu kinerja sistem pengereman. Terlebih saat jalanan sedang dalam kondisi basah, dapat berisiko tergelincir. 

 

4. Memasang Sirine dan Lampu Strobo

 

Pemasangan sirine atau strobo juga merupakan modifikasi motor yang kerap dilakukan, padahal hal ini tidak boleh dilakukan. Secara aturan hukum, warga sipil dilarang memasang sirine atau lampu strobo pada motor mereka. 

Selain itu, pengendara yang menggunakan sirine dan lampu pada kendaraannya dapat membahayakan pengendara lain. Pasalnya, cahaya dari lampu strobo dapat membuat pengendara lain pusing dan suara sirine dapat menyebabkan polusi suara.

 

5. Menggunakan Spion Kecil

 

Spion pada motor tidak hanya berfungsi sebagai aksesoris, tetapi juga sebagai salah satu sistem keamanan kendaraan. Komponen ini sangat berguna untuk membantu pengendara ketika akan berpindah jalur.

Melalui spion, pengendara dapat melihat situasi di belakang motor. Jadi, akan lebih aman saat beralih jalur. Sayangnya, beberapa pengendara justru senang memodifikasi spion ini dan menggantinya dengan ukuran yang kecil.

Hal ini tentu dapat membahayakan diri sendiri dan pengendara lain di jalan raya. Pasalnya, ukuran spion yang terlalu kecil kurang efektif digunakan untuk berkendara.

 

6. Tidak Menggunakan Lampu Sein

 

Lampu sein adalah komponen penting yang membantu pengendara mengkomunikasikan niat mereka untuk berbelok atau berpindah jalur kepada pengguna jalan lainnya. 

Jadi, pengendara yang tidak menggunakan lampu sein dapat menyebabkan kecelakaan serius. Pengendara lain mungkin tidak dapat mengetahui tujuan pergerakan Anda, sehingga risiko tabrakan meningkat. 

Selain itu, di banyak negara, berkendara tanpa lampu sein adalah pelanggaran hukum yang dapat dikenai denda. Tentunya, hal ini juga berlaku di Indonesia. Anda bisa terkena tilang saat tidak menggunakan lampu sein.

 

7. Lampu Utama Dicopot

 

Lampu utama berfungsi untuk memberikan penerangan selama perjalanan, terutama saat berkendara di malam hari atau dalam kondisi cuaca yang buruk. 

Pada saat Anda melepas lampu utama atau menggantinya dengan lampu yang tidak sesuai standar, dapat membahayakan pengendara dan orang lain. 

Tanpa penerangan yang memadai, pengendara tidak dapat melihat jalan dengan jelas, dan pengendara lain juga sulit melihat motor Anda. Tentunya, hal ini meningkatkan risiko kecelakaan, terutama di malam hari atau di area dengan pencahayaan minim.

 

8. Rangka Bodi Dipotong

 

Modifikasi rangka bodi dengan cara dipotong dapat membuat motor terlihat lebih ramping atau berbeda dari desain aslinya. Namun, hal ini sangat berbahaya karena dapat memengaruhi keseimbangan motor. 

Rangka motor sudah dirancang sebaik mungkin oleh pabrikan untuk menahan beban dan tekanan selama berkendara. Jadi, ketika Anda memotong atau mengubah rangka tersebut, dapat mengurangi kekuatan dan stabilitas motor. 

Akibatnya, dapat meningkatkan risiko terjadi kerusakan atau kecelakaan saat digunakan. Modifikasi motor ini juga dapat melanggar peraturan keselamatan jalan raya yang berlaku.

 

9. Spakbor Belakang Dilepas

 

Secara sekilas, melepas spakbor bagian belakang tampak tidak akan membahayakan keselamatan. Padahal, modifikasi ini sangat berdampak bagi pengendara yang ada di belakang.

Bagi sebagian pemilik motor, melepas spakbor belakang mungkin dapat memberikan tampilan yang terkesan lebih bersih atau sporty, tetapi hal ini mengorbankan keselamatan. 

Perlu diketahui bahwa spakbor belakang berfungsi untuk melindungi pengendara dan penumpang dari cipratan air, lumpur, dan kerikil yang terlempar oleh roda belakang. 

Tanpa spakbor, cipratan dari roda belakang bisa mengganggu penglihatan dan kenyamanan pengendara lain serta penumpang. Selain itu, cipratan tersebut juga dapat mengotori pengendara lain di jalan sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Tips Modifikasi Motor yang Aman

Baca Juga : Alasan Suzuki Burgman Street 125EX Cocok untuk Digunakan Touring

Melihat beberapa bahaya yang mungkin dapat terjadi, tentu saja sebaiknya Anda menghindari beberapa modifikasi di atas. Anda dapat memilih modifikasi yang lebih aman. Berikut beberapa tipsnya.

 

1. Gunakan Klakson yang Tidak Bising

 

Menurut aturan yang berlaku, klakson harus memiliki suara paling tinggi 118 desibel dan paling rendah 84 desibel. 

 

2. Tetap Gunakan Knalpot Pabrikan

 

Knalpot yang dimodifikasi tidak sesuai dengan pabrikan biasanya membuat mesin menjadi lebih mudah panas. Hal ini bisa menimbulkan suara mirip ledakan dan polusi udara.

 

3. Pilih Lampu yang Tepat

 

Aturan penggunaan lampu yang tepat pada kendaraan sudah tercantum dalam PP No. 50 tahun 2012. Lampu motor dari pabrikan pasti sudah sesuai dengan aturan tersebut.

 

4. Jangan Mengubah Warna Dasar Body Motor

 

Bila Anda ingin mengganti warna motor, pastikan tidak mengubah warna dasarnya. Pasalnya, bila warna tersebut tidak sesuai dengan BPKB dan STNK, Anda bisa terkena tilang.

 

5. Jangan Menambah Kapasitas Mesin

 

Penambahan kapasitas mesin dapat membahayakan pengendara lain. Selain itu, modifikasi ini juga dapat melanggar ketentuan yang berlaku.

Dengan menghindari modifikasi motor berbahaya di atas, Anda dapat berkendara dengan lebih aman. Anda boleh saja melakukan modifikasi pada kendaraan agar terasa lebih personal. Namun, tetap perhatikan aturan keamanannya.

Pricelist Icon Price List Dealer Halo Suzuki Icon Halo Suzuki Test Drive/Ride
Chat