Apa Itu CVT? Ini Perbedaan Mobil Transmisi CVT dan AT
28 Juli 2024
Admin
Bagikan
CVT atau Continuously Variable Transmission menjadi teknologi transmisi yang kini semakin populer diterapkan pada mobil terbaru dan modern. Jenis transmisi ini bekerja otomatis dalam mengubah rasio gigi, sehingga tidak perlu perpindahan gigi.
Sistem tersebut berbeda dengan transmisi AT (Automatic Transmission) yang masih memerlukan perpindahan gigi. Namun, masih banyak yang mengira bahwa keduanya adalah sistem transmisi yang sama. Oleh sebab itu, mari simak penjelasan lebih lengkap tentang perbedaan keduanya berikut ini!
Mengenal CVT dan Cara Kerjanya
Continuously Variable Transmission yang berarti Transmisi Variabel Kontinu adalah sistem mengubah rasio transmisi melalui penggunaan dua pulley (puli) dan sabuk baja. Sistem ini tidak memiliki gigi-gigi yang terdapat pada sistem transmisi otomatis konvensional atau manual.
Pada setiap pulley, terdapat diameter yang dapat berubah menjadi lebih kecil atau lebih besar. Kemudian, diameter tersebutlah yang berperan sebagai rasio gigi dalam transmisi. Perpindahan gigi menjadi bergerak terus menerus yang membuatnya tidak memiliki jeda atau hentakan, sehingga terasa lebih halus.
Sistem transmisi variabel kontinu ini mampu menjaga kecepatan mesin dengan optimal. Sebab, rasio transmisi bisa disesuaikan otomatis dengan kecepatan laju mobil. Kerja mesin pun lebih efisien dan menghemat bahan bakar.
Keberadaan sistem transmisi variabel kontinu ini ditemukan tahun 1879 oleh Milton Reeves. Beliau adalah pelopor dalam industri otomotif di Amerika Serikat. Sistem transmisi variabel kontinu awalnya diterapkan pada mesin gergaji.
Lalu, sistem dikembangkan dan diterapkan pada mesin kendaraan. Zenith Graduate 6HP menjadi kendaraan pertama dengan sistem transmisi ini.
Perbedaan Mobil Transmisi CVT dan AT
Baca Juga : Ini yang Harus Diperhatikan Supaya Ban Dalam Tidak Terlipat
Setelah memahami sistem transmisi variabel kontinu dan cara kerjanya, mari ketahui apa saja perbedaannya dengan transmisi otomatis (AT) di bawah ini:
-
Cara Kerja
Bagaimana masing-masing transmisi bekerja menjadi perbedaan signifikan yang perlu Anda simak. Pada sistem transmisi variabel kontinu, terdapat pulley dan sabuk baja sebagai komponen utamanya.
Pulley akan didorong dengan sistem pompa fluida, sehingga penyaluran tenaganya lebih optimal. Dua roda belakang mobil pun bisa menyesuaikan torsi dan kecepatan dengan lebih akurat.
Sistem tersebut membuat percepatan laju mobil berlangsung terus-menerus tanpa hentakan. Anda akan merasakan level kecepatan mobil berubah dengan lebih halus dan nyaman. Beban kerja mesin juga jadi lebih ringan.
Sementara itu, transmisi AT bekerja dengan komponen bernama ‘torque converter’ atau konverter torsi. Komponen tersebut menggerakkan input shaft memanfaatkan tekanan oli dari badan katup transmisi otomatis.
Mekanisme tersebut membuat hasil akselerasi lebih optimal dari transmisi variabel kontinu. Tetapi, hentakan yang dihasilkan akan lebih terasa ketika Anda memindahkan gigi.
-
Bahan Bakar
Penggunaan bahan bakar antara sistem transmisi CVT dan AT juga berbeda. Pada transmisi variabel kontinu, efisiensi bahan bakar lebih tinggi mengingat penurunan RPM dari perpindahan mesin.
Hal tersebut membuat bahan bakar yang memasuki ruang bakar jadi lebih sedikit. Sementara itu, transmisi otomatis (AT) cenderung lebih rendah efisiensi bahan bakarnya. Ini mengingat akselerasi transmisi AT lebih optimal, jadi otomatis penggunaan bahan bakarnya lebih tinggi.
-
Perawatan
Transmisi variabel kontinu menerapkan teknologi mutakhir sehingga mekanismenya lebih praktis dan efisien. Itulah mengapa, mobil dengan transmisi ini memerlukan perawatan rutin yang biayanya relatif lebih tinggi dibandingkan sistem transmisi AT.
Hal tersebut disebabkan sistem transmisi yang cukup kompleks. Bila terdapat kerusakan, Anda perlu menyiapkan biaya yang cukup besar agar sistem kembali normal.
Untuk perawatan pada sistem AT, Anda bisa melakukannya secara berkala dan tidak sesering perawatan sistem transmisi variabel kontinu. Biaya perawatan maupun perbaikannya pun lebih terjangkau karena sistemnya tidak sekompleks transmisi variabel kontinu.
Lebih Unggul Mana, CVT atau AT?
Perbedaan sistem transmisi variabel kontinu dan transmisi otomatis tersebut mungkin membuat Anda kebingungan menentukan yang lebih unggul. Oleh karena itu, berikut berbagai plus dan minus yang terdapat pada keduanya untuk Anda pertimbangkan:
Plus dan Minus Continuously Variable Transmission
Plus
-
Perpindahan Gigi Lebih Halus
Transmisi variabel kontinu tidak menggunakan gigi tetap, namun menggunakan pulley dan sabuk baja. Ini membuatnya dapat memindahkan gigi secara konstan dan lebih halus karena bebas hentakan.
-
Efisiensi Bahan Bakar
Penggunaan bahan bakar transmisi variabel kontinu lebih hemat. Sebab, transmisi ini mampu mempertahankan RPM yang rendah sehingga bahan bakar yang masuk ruang bakar lebih sedikit jumlahnya.
-
Pengoperasian Lebih Nyaman
Mengingat perpindahan giginya lebih halus, maka Anda bisa mengoperasikan mobil lebih nyaman. Laju mobil pun akan terasa lebih tenang, karena kerja mesin saat perpindahan gigi lebih stabil.
Minus
-
Kurang Ideal untuk Tenaga Besar
Transmisi variabel kontinu kurang ideal bila Anda gunakan untuk mobil bertenaga besar. Alasannya karena performa mesin akan menurun bila digunakan untuk kendaraan dengan tenaga besar. Jadi, lebih cocok bila diaplikasikan pada mobil bertenaga kecil atau sedang.
-
Biaya Perawatan Lebih Tinggi
Kompleksitas transmisi variabel kontinu membuatnya membutuhkan perawatan lebih ekstra dibandingkan transmisi AT. Biaya perawatannya pun akan lebih tinggi untuk menjaga performa transmisi. Begitu pula dengan biaya perbaikannya.
-
Tidak Cocok untuk Pengoperasian Ekstrem
Transmisi CVT cenderung lebih cepat mengalami panas. Ini membuatnya tidak cocok dioperasikan pada medan ekstrem seperti jalan menanjak dan terjal. Pengoperasian transmisi ini lebih ideal di medan landai seperti perkotaan.
Plus dan Minus Automatic Transmission
Plus
-
Akselerasi Lebih Responsif
Baca Juga : Sistem Pelumasan: Pengertian, Komponen dan Cara Kerjanya
Keunggulan transmisi otomatis konvensional yang pertama adalah respon akselerasinya. Transmisi AT memiliki akselerasi lebih responsif bila dibandingkan dengan transmisi variabel kontinu.
Hal tersebut disebabkan oleh perpindahan pada rasio gigi yang dilakukan bertahap. Itulah mengapa, akselerasi transmisi optimal saat mobil dioperasikan.
-
Biaya Perbaikan Lebih Terjangkau
Sistem transmisi AT tidak menerapkan mekanisme yang kompleks. Ini membuat biaya perbaikan serta perawatannya lebih terjangkau apabila sistem mengalami masalah. Berbeda dengan sistem transmisi variabel kontinu yang butuh biaya lebih tinggi.
-
Cocok untuk Pengoperasian Ekstrem
Bila mobil menerapkan transmisi otomatis konvensional (AT), maka mobil tersebut bisa Anda gunakan melaju di medan yang menanjak. Kemampuannya akan lebih optimal dari transmisi variabel kontinu.
Minus
-
Perpindahan Gigi Kurang Halus
Memindahkan gigi pada sistem transmisi otomatis konvensional tidak akan terasa sehalus transmisi variabel kontinu. Ini mengingat mekanismenya secara bertahap, sehingga akan terasa hentakan dan lebih kasar.
-
Mekanismenya Lebih Rumit
Memindahkan engine brake pada transmisi otomatis konvensional mekanismenya lebih rumit. Sebab, perlu Anda lakukan berbarengan dengan proses perpindahan model transmisi.
-
Penggunaan Bahan Bakar Kurang Efisien
Akselerasi yang lebih responsif pada transmisi otomatis konvensional membuat penggunaan bahan bakarnya lebih tinggi. Itulah mengapa, efisiensi bahan bakar mobil dengan transmisi ini kurang optimal.
Demikian berbagai perbedaan transmisi CVT dan AT serta keunggulan dan kelemahannya. Bagi Anda yang menyukai mobil dengan akselerasi lebih responsif bertransmisi AT, Suzuki memiliki mobil berkualitas seperti Grand Vitara dan New Ertiga Hybrid. Hubungi kami untuk informasi lebih lengkap tentang mobil-mobil Suzuki!