NAIK 108%, EKSPOR SUZUKI PALING SIGNIFIKAN DI INDUSTRI OTOMOTIF
PUBLISHED DATE : 26 Maret 2021
Bagikan
Jakarta, 26 Maret 2021 – GAIKINDO mencatat adanya peningkatan ekspor mobil pada Februari 2021 jika dibandingkan Januari 2021. Peningkatan ekspor CBU (Completely Built Up) industri otomotif naik 51% di bulan Februari. Hal ini sejalan dengan kinerja positif PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) yang juga mencatatkan peningkatan total ekspor paling signifikan di industri otomotif sebesar 108% atau 7.109 unit. Dari angka tersebut, Suzuki berhasil mengapalkan 4.301 unit CBU atau tumbuh 74% dibandingkan Januari 2021 dan 2.808 CKD atau tumbuh 196% dibandingkan Januari 2021.
“Setelah ada peningkatan pada Januari lalu, performa ekspor Suzuki terus meningkat di bulan Februari dan kami terus mendorong pertumbuhan ekspor Suzuki. Peningkatan performa ekspor ini masih didominasi oleh produk buatan dalam negeri, seperti XL7 dan All New Ertiga. Kami optimistis tren positif ini akan semakin meningkat, sehingga ekspor kami bisa kembali ke angka normal seperti sebelum pandemi atau bahkan lebih tinggi,” terang Apriyanto, Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT SIM.
Peningkatan ekspor Suzuki di bulan Februari dipimpin oleh XL7 sebanyak 1.704 unit CBU dan meningkat 171% jika dibandingkan dengan bulan Januari. Selain XL7, All New Ertiga turut berkontribusi sebanyak 1.203 unit CBU dengan peningkatan 145% dari bulan Januari. Sedangkan untuk CKD, Karimun Wagon R berkontribusi paling besar hingga mencapai 2.400 unit dengan peningkatan sebesar 233% jika dibandingkan bulan Januari 2021.
Dengan meningkatnya angka ekspor ini, Suzuki berharap permintaan kendaraan roda empat dari mancanegara terus bertambah sehingga Suzuki dapat terus berkontribusi pada industri otomotif dan perekonomian nasional.
“Suzuki selalu menghadirkan produk-produk yang berkualitas tinggi sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat internasional. Komitmen ini terus kami jaga agar kegiatan ekspor Suzuki terus meningkat dan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan ekonomi Indonesia,” tutup Apriyanto.